Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2500 gram, tidak peduli usia kehamilannya. Pertumbuhan dan pematangan organ dan sistem tubuh belum sempurna, memiliki prediksi yang buruk, dan memiliki risiko hipotermia yang tinggi. Akibatnya, BBLR sering mengalami komplikasi yang berujung pada kematian. Pelayanan BBLR yang didukung oleh kelengkapan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang berpengalaman dapat menurunkan angka kematian neonatal. Untuk kondisi dan indikasi tertentu, BBLR sangat membutuhkan inkubator. Namun, penggunaan inkubator relatif mahal dan dianggap menghambat kontak ibu-bayi, yang membuat ibu kurang percaya diri dan tidak mampu merawat bayinya dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ibu dengan BBLR mengenai kesiapannya menerima perawatan dengan metode kanguru di RS Hermina Kota Bekasi pada tahun 2023 karena penggunaan metode kanguru merupakan perawatan yang efektif untuk BBLR. Selain itu, keterlibatan keluarga dalam perawatan bayi memerlukan kemampuan untuk menjalin hubungan antara orang tua dan bayi. Penelitian kuantitatif dilakukan melalui desain penelitian cross-sectional analitik. Penelitian ini melibatkan seluruh ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR di RS Hermina Kota Bekasi, dengan teknik purposive sampling dan desain penelitian cross-sectional. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai p 0,00 ≤ 0,05. Ini menunjukkan bahwa penerapan komunikasi terapeutik terkait dengan kesiapan ibu untuk menerima perawatan BBLR dengan metode kangguru. Kesimpulannya, ada hubungan antara karakteristik ibu yang menderita BBLR dengan kesiapannya untuk menerima perawatan dengan metode kangguru di RS Hermina Kota Bekasi pada tahun 2023. Kata kunci: Karakteristik Ibu, Kesiapan Ibu, Metode Perawatan Kanguru
Copyrights © 2024