Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan penduduk dan meningkatnya pembangunan wilayah akibat keberadaan tambang nikel di Desa Mandiodo Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe. Bertambahnya luas lahan permukiman adalah konsekuensi dari peningkatan jumlah penduduk. Penambahan lahan permukiman tidak sebanding dengan ketersediaan air bersih yang ada. Kondisi ini menyebabkan masyarakat memanfaatkan air tanah sebagai sumber air bersih. Daerah Konawe Utara khususnya wilayah Kecamatan Molawe adalah lokasi tambang nikel memiliki air permukaan yang cenderung tercemari oleh aktifitas tambang, maka air tanah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, metode geolistrik memegang peranan penting dalam upaya mengetahui potensi air tanah di suatu wilayah. Metode resistivitas yang digunakan pada penelitian ini berkonfigurasi Wenner. Selanjutnya, hasil inversi software Res2DinV digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian. Lintasan pengukuran menggunakan spasi 10 meter dengan kedalaman pembacaan data 35 m. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa batuan yang berbeda memiliki nilai resistivitas yang berbeda. Nilai resistivitas hasil pengukuran dimulai dari 0,23–36948 Ωm. Nilai resistivitas yang mengandung air tanah berkisar antara 0,23 hingga 100 Ωm dan di beberapa tempat terindikasi sebagai sumber air asin/payau. Litologi penyusun akuifer di daerah penelitian berupa lapisan aluvium. Lapisan ini terdiri dari pasir dan kerikil. Potensi air tanah ditemukan pada kedalaman bervariasi mulai dari 5-35 meter
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024