E-Jurnal Medika Udayana
Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana

Efek Samping Akut dan Kualitas Hidup Pasien Kanker Kepala dan Leher yang Menjalani Radioterapi Di Bali, Indonesia

Sukarno, Vania (Unknown)
Ganapati, Ngakan Putu Daksa (Unknown)
Deantri, Fanny (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Feb 2024

Abstract

Latar Belakang: Radioterapi merupakan modalitas terapi kanker kepala dan leher yang membunuh sel kanker dengan gelombang radiasi. Selain merusak sel kanker, radioterapi juga merusak sel tubuh yang sehat di sekitar jaringan target. Kerusakan sel-sel tubuh yang sehat menyebabkan efek samping toksisitas dari radioterapi. Efek samping radioterapi menyebabkan penurunan kualitas hidup pada pasien yang menjalani radioterapi. Seiring kemajuan teknologi, ada banyak jenis alat teleterapi yang dikembangkan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek samping akut dan kualitas hidup pasien yang menjalani radioterapi dengan peralatan yang berbeda; Cobalt-60 dan LINAC (Akselerator Linear). Pasien dan Metode : Penelitian observasional analitik, dilakukan pada pasien kanker kepala dan leher yang menjalani radioterapi antara Januari 2020 dan Juli 2022 di bagian radioterapi, RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah , Bali . Kami mengukur kualitas hidup pasien dengan kuesioner EORTC QLQ-C30 dan efek samping akut dengan penilaian RTOG. Nilai rata-rata dan perbandingan kedua alat teleterapi dinilai menggunakan tabulasi silang dan dianalisis dengan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 26.0. Hasil : Penelitian ini menerima 52 pasien (35 LINAC dan 17 Cobalt-60) yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Partisipan penelitian ini sebagian besar berusia 49-60 tahun (50%), berjenis kelamin laki-laki (63,7%), lokasi kanker utama di nasofaring (84,6%), dan stadium prognosis 4A (57,7%). Perbandingan antara kedua kelompok menunjukkan nilai p >0,05 pada efek samping akut dan kualitas hidup. Sebagian besar pasien mengalami efek samping RTOG Tingkat 1 pada kulit, kelenjar ludah, faring dan esofagus, serta laring. Kelompok LINAC memiliki persentase yang lebih tinggi (94,3%) dari kondisi umum "baik" dibandingkan dengan kelompok Cobalt 60 (76,5%). Skala fungsi terendah berdasarkan EORTC QLQ-C30 adalah fungsi peran (51,9 ± 31,8), dan skor skala gejala tertinggi adalah kelelahan (50,0 ± 31,2). Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan bermakna efek samping akut dan kualitas hidup pasien yang menjalani radioterapi dengan teleterapi LINAC dan Cobalt-60. Namun, kelompok LINAC memiliki persentase kondisi umum “baik” yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok Cobalt-60. Kata kunci: Cobalt-60, LINAC, Efek Samping Akut, Kualitas Hidup, Radioterapi.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

eum

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology

Description

Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah ...