Jurnal Fitopatologi Indonesia
Vol 20 No 3 (2024): Mei 2024

Potensi Dark Septate Endophyte Isolat Sumatera Utara terhadap Ganoderma boninense Penyebab Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit: Potential of Dark Septate Endophytes North Sumatra Isolates Against Ganoderma boninense the Pathogen of Basal Stem Rot of Oil Palm

Firdani, Citra (Unknown)
Lisnawita (Unknown)
Siregar, Luthfi Aziz Mahmud (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2024

Abstract

Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma boninense menyebabkan kerusakan signifikan pada perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Penggunaan fungisida kimia yang intensif terhadap Ganoderma dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, kesehatan, dan terganggunya keseimbangan ekologi. Aplikasi mikrob sebagai agens hayati menggunakan cendawan endofit antagonis, salah satunya dark septate endophyte (DSE) berpotensi sebagai pengendalian Ganoderma. Penelitian ini bertujuan mendapatkan isolat DSE lokal Sumatera Utara dari areal endemik Ganoderma yang berpotensi untuk mengendalikan G. boninense. Eksplorasi cendawan DSE dilakukan pada areal dengan insidensi Ganoderma moderat (5%-30%) di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang dan pengujian dilakukan secara in vitro. Hasil penelitian didapat lima isolat cendawan DSE, yaitu isolat II 3 A CM, Gelap A, II 4 CM, II 3 A CC, dan abu-abu. Kemampuan daya hambat terhadap perkembangan G. boninense secara in vitro dari yang paling tinggi berturut-turut adalah isolat Gelap A (100%), abu-abu (90.87%), II 3 A CC (82.83%), II 3 A CM (82.23%), dan II 4 CM (74.88%) pada 7 hari setelah inokulasi. Temuan ini merupakan data awal akan potensi cendawan DSE sebagai agens hayati G. boninense dan merupakan laporan pertama untuk cendawan DSE asal tanaman kelapa sawit di Sumatera Utara.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

jfiti

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Fitopatologi Indonesia (JFI) is an official publication owned by the Indonesian Phytopathology Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia). In 2010, JFI management was given to PFI Komda Bogor. Since then, JFI has been published 6 times (January, March, May, July, September, and ...