Reduplikasi merupakan salah satu proses morfologis yang menghasilkan bentukan kata baru dan makna gramatikal pada hasil bentukan tersebut melalui pengulangan kata (Lutfitasari, 2023:35). Artinya, reduplikasi menjadi teori potensial untuk telaah makna-makna gramatikal pada bentuk pengulangan kata dalam syair lokal Madura. Syair lokal Madura memiliki makna unik sebagai penggambaran fenomena kebudayaan masyarakat Madura. Makna unik tersebut juga melekat pada bentuk pengulangan kata sebagai hasil dari proses morofologis (reduplikasi), sehingga bentukan morfologis pada syair lokal Madura menjadi tema menarik untuk ditelaah secara mandalam. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguraikan jenis reduplikasi morfologis dalam syair lokal Madura yang memiliki makna gramatikal sebagai cerminan kebudayaan masyarakat Madura. Ada dua fokus penelitian ini, yaitu 1) menganalisis jenis reduplikasi morfologis syair lokal Madura, dan 2) menganalisis fungsi makna gramatikal pada bentuk reduplikasi dalam syair lokal Madura sebagai cerminan kebudayaan Masyarakat Madura. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang berfungsi untuk menguraikan hasil telaah jenis dan makna reduplikasi. Sumber data penelitian ini berasal dari syair-syair lokal Madura berupa paparegan, kejhung, dan syi’ir Madura. Ada dua hasil penelitian ini. Pertama, jenis reduplikasi morfologis dalam syair lokal Madura berupa jenis kata ulang sebagian regresif dan termasuk dalam dwilingga. Bentukan reduplikasi morfologis tersebut berupa kategori kata nomina, adjektiva, numeralia (bilangan atau kuantitas), adverbial, dan verba. Kedua, makna gramatikal pada bentukan reduplikasi morfologis dalam syair lokal Madura berfungsi untuk mengungkapkan karakteristik budaya andhap asor (rendah hati), keragaman hasil laut, nilai sosial yang dipatuhi oleh perempuan Madura, kedudukan dalam pertemanan, dan wujud kepatuhan masyarakat madura.
Copyrights © 2024