Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana desa untuk meningkatkan pembangunan di wilayah pedesaan. Namun, pengelolaan dana desa secara manual sering menghadapi berbagai masalah, seperti kesalahan pencatatan, waktu pengolahan yang lama, dan kurangnya transparansi. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini mengembangkan Sistem Informasi Monitoring Dana Desa menggunakan pendekatan Feature-Driven Development (FDD). Metode FDD dipilih karena mampu mengembangkan perangkat lunak secara cepat dan terstruktur dengan fokus pada fitur-fitur spesifik yang bernilai bagi pengguna. FDD memungkinkan pengembangan perangkat lunak secara terstruktur dan iteratif, sehingga setiap fitur yang dihasilkan dapat langsung digunakan dan dievaluasi oleh pengguna. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi FDD berhasil menyelesaikan pengembangan sistem dalam waktu singkat, yaitu 3 bulan dengan 6 iterasi. Sistem ini menyediakan fungsionalitas inti seperti pengelolaan dana masuk dan keluar, serta penyajian laporan dana desa. Evaluasi melalui usability testing menghasilkan skor rata-rata 86,25%, yang menunjukkan kesiapan sistem untuk implementasi praktis.
Copyrights © 2024