Kondisi kritis jembatan indonesia dimana hanya 1,2% dari total 18.990 jembatan nasional yang berada dalam kondisi baik di Indonesia, menunjukkan tingginya urgensi pemeliharaan infrastruktur jembatan. Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan menjadi aspek krusial untuk memastikan kualitas dan kelangsungan jembatan. Dalam konteks proyek konstruksi, pengembangan Work Breakdown Structure (WBS) pada tahap perencanaan dianggap sebagai elemen penting untuk menjamin kesuksesan proyek. Standar WBS berbasis risiko menjadi alat kunci dalam mengidentifikasi risiko pekerjaan dengan merinci setiap tahap hingga paket pekerjaan, efektif mengurangi dan mengendalikan potensi risiko kecelakaan kerja.Penelitian ini bertujuan mengembangkan standar WBS berbasis risiko khusus untuk pekerjaan pemeliharaan struktur atas jembatan beton. Standar yang dihasilkan terdiri dari 6 level, mencakup 27 variabel risiko dominan, dan menyajikan 3 rekomendasi respons risiko yang dapat diadopsi. Implementasi standar WBS ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi, terutama dalam pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan monitoring yang lebih baik. Sebagai panduan holistik, standar ini menjadi landasan untuk optimalisasi pekerjaan pemeliharaan, menjaga kualitas infrastruktur, dan mengurangi risiko potensial dalam proyek konstruksi. Dengan demikian, standar ini diharapkan dapat menjadi kontribusi signifikan dalam memperkuat keselamatan konstruksi, memajukan kualitas infrastruktur, dan menekan risiko potensial dalam proyek konstruksi di Indonesia.
Copyrights © 2024