Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

WIM BRIDGE SYSTEM EVALUATION ON ROAD PAVEMENT (A STUDY CASE OF SEMARANG TOLL ROAD SECTION ABC) Sutjahjo, Kusumo Dradjad; Yazid, Firhan; Saputro, Danang Eko
Applied Research on Civil Engineering and Environment (ARCEE) Vol 2, No 01 (2020): Infrastructure Accuracy
Publisher : POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/arcee.v2i01.2861

Abstract

Semarang Toll Road  Section ABC is one of many toll roads that are traversed by transport vehicles with a load exceeding the permit limit, especially for vehicles originating from the Port of Tanjung Mas. These overloaded vehicles cause a decrease in pavement condition due to pavement damage on Semarang Section ABC Toll Road Section. This study aims to determine the magnitude of the impact of overload vehicles on the remaining life of the road by using overload vehicle detection from the Weight in Motion Bridge system. The method used in this study refers to Bina Marga Pd T-05-2005-B and AASHTO 1993. Based on the results of the analysis that has been done, it can be concluded that there is a decrease in residual life due to overloading vehicles for the year 2022 in Section A, Line A reaches conditions of 26.93% and 37,46%; Section B Line A achieves pavement failure; Section C of Line A reaches 44.65% and 38.33% conditions; Section A Lane B reaches 32.02%; Section B Lane B achieves failure pavement; and Section C of Line B reaching 54.42% and 40.70%.
Pengaruh Kompensasi, Keahlian, Dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Saputro, Danang Eko; Rozi, Fahrur
Business and Accounting Education Journal Vol 4 No 3 (2023): Business and Accounting Education Journal
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/baej.v4i3.73699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh positif dan signifikan dari kompensasi, keahlian, dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai PDAM Kabupaten Grobogan secara simultan maupun parsial. Populasi penelitian ini adalah pegawai PDAM Kabupaten Grobogan sebanyak 289 pagawai. Sampel penelitian sebanyak 168 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil analisis regresi berganda dalam penelitian ini yaitu Y = 8,173 – 0,008X1 + 0,057X2 + 0,781 + e. Hasil penelitian menunjukkan variabel kompensasi, keahlian, dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai PDAM Kabupaten Grobogan.
Pengembangan Standar Work Breakdown Structure (WBS) Pekerjaan Pemeliharaan dan Perawatan Struktur Atas Jembatan Beton Berbasis Risiko untuk Meningkatkan Kinerja Keselamatan Konstruksi Laksono, Naufal; Hasiholan, Yosua Togar; Latief, Yusuf; Saputro, Danang Eko
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 9 No. 1: April 2024
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University and The Institut of ENgineering Indonesia (PII), Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi kritis jembatan indonesia dimana hanya 1,2% dari total 18.990 jembatan nasional yang berada dalam kondisi baik di Indonesia, menunjukkan tingginya urgensi pemeliharaan infrastruktur jembatan. Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan menjadi aspek krusial untuk memastikan kualitas dan kelangsungan jembatan. Dalam konteks proyek konstruksi, pengembangan Work Breakdown Structure (WBS) pada tahap perencanaan dianggap sebagai elemen penting untuk menjamin kesuksesan proyek. Standar WBS berbasis risiko menjadi alat kunci dalam mengidentifikasi risiko pekerjaan dengan merinci setiap tahap hingga paket pekerjaan, efektif mengurangi dan mengendalikan potensi risiko kecelakaan kerja.Penelitian ini bertujuan mengembangkan standar WBS berbasis risiko khusus untuk pekerjaan pemeliharaan struktur atas jembatan beton. Standar yang dihasilkan terdiri dari 6 level, mencakup 27 variabel risiko dominan, dan menyajikan 3 rekomendasi respons risiko yang dapat diadopsi. Implementasi standar WBS ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi, terutama dalam pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan monitoring yang lebih baik. Sebagai panduan holistik, standar ini menjadi landasan untuk optimalisasi pekerjaan pemeliharaan, menjaga kualitas infrastruktur, dan mengurangi risiko potensial dalam proyek konstruksi. Dengan demikian, standar ini diharapkan dapat menjadi kontribusi signifikan dalam memperkuat keselamatan konstruksi, memajukan kualitas infrastruktur, dan menekan risiko potensial dalam proyek konstruksi di Indonesia.
Pengembangan Standar Work Breakdown Structure (WBS) Pekerjaan Pemeliharaan dan Perawatan Struktur Atas Jembatan Beton Berbasis Risiko untuk Meningkatkan Kinerja Keselamatan Konstruksi Laksono, Naufal; Hasiholan, Yosua Togar; Latief, Yusuf; Saputro, Danang Eko
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 9 No. 1: April 2024
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi kritis jembatan indonesia dimana hanya 1,2% dari total 18.990 jembatan nasional yang berada dalam kondisi baik di Indonesia, menunjukkan tingginya urgensi pemeliharaan infrastruktur jembatan. Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan menjadi aspek krusial untuk memastikan kualitas dan kelangsungan jembatan. Dalam konteks proyek konstruksi, pengembangan Work Breakdown Structure (WBS) pada tahap perencanaan dianggap sebagai elemen penting untuk menjamin kesuksesan proyek. Standar WBS berbasis risiko menjadi alat kunci dalam mengidentifikasi risiko pekerjaan dengan merinci setiap tahap hingga paket pekerjaan, efektif mengurangi dan mengendalikan potensi risiko kecelakaan kerja.Penelitian ini bertujuan mengembangkan standar WBS berbasis risiko khusus untuk pekerjaan pemeliharaan struktur atas jembatan beton. Standar yang dihasilkan terdiri dari 6 level, mencakup 27 variabel risiko dominan, dan menyajikan 3 rekomendasi respons risiko yang dapat diadopsi. Implementasi standar WBS ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi, terutama dalam pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan monitoring yang lebih baik. Sebagai panduan holistik, standar ini menjadi landasan untuk optimalisasi pekerjaan pemeliharaan, menjaga kualitas infrastruktur, dan mengurangi risiko potensial dalam proyek konstruksi. Dengan demikian, standar ini diharapkan dapat menjadi kontribusi signifikan dalam memperkuat keselamatan konstruksi, memajukan kualitas infrastruktur, dan menekan risiko potensial dalam proyek konstruksi di Indonesia.