Abstrak. Penelitian ini mengikuti metode desain dengan tiga tahap utama: persiapan dan perancangan, eksperimen pengajaran, dan analisis retrospektif. Melibatkan 69 subjek, penelitian ini menggunakan Trayektori Pembelajaran Hipotetik (TPH) sebagai panduan, melibatkan analisis kebutuhan, observasi, wawancara guru dan siswa, serta diskusi fokus dengan guru. Eksperimen instruksional melibatkan mahasiswa sesuai dengan rencana TPH, diikuti oleh analisis retrospektif menggunakan instrumen monitoring, evaluasi, dan lembar kemajuan kinerja. Dalam konteks pembelajaran berpikir kritis, kegiatan proyek Pembelajaran dan Pengajaran (PLP) melibatkan observasi, wawancara dengan guru dan siswa, serta pendampingan kepada siswa, diakhiri dengan FGD bersama guru. Mahasiswa menunjukkan perubahan positif melalui kemampuan mengidentifikasi masalah, mengelola diskusi kelompok dengan konstruktif, dan merencanakan tindak lanjut melalui FGD. Proses pembelajaran ini tidak hanya memperkaya pengetahuan dan pengalaman mahasiswa, tetapi juga mengembangkan berbagai kompetensi yang diperlukan sebagai pendidik profesional. Studi ini menunjukkan keterhubungan yang cermat dengan realitas objektif, memenuhi kriteria reliabilitas, dan menegaskan pentingnya pendekatan terstruktur dalam pembelajaran kritis.  Kata Kunci: Desain Pembelajaran, Berpikir Kritis, Proyek PLP
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023