Tanaman cabai merah merupakan salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi dan memiliki potensi untuk dikembangkan karena tingginya permintaan. Cuaca ekstrim dapat mempengaruhi ketersediaan dan harga cabai merah. Upaya dalam menghindari cuaca ekstrim adalah membudidayakan cabai merah dalam lingkungan tumbuh yang terkendali di dalam greenhouse. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancang bangun kendali suhu dan kelembaban udara serta mengujikannya terhadap budidaya tanaman cabai merah. Rakitan sensor menggunakan DHT22 yang dihubungkan ke Arduino uno R3 dan dikirim ke micro SDCard module. Pengamatan kinerja sistem kendali meliputi uji persentase error DHT22, uji kinerja rakitan terhadap kipas dan semprotan kabut. Sistem kendali ini diuji pada tanaman cabai pada awal penanaman sampai awal fase generatif. Hasil menunjukkan bahwa rakitan sistem kendali bekerja dengan baik yang ditunjukkan oleh persentase error suhu dan kelembaban yang masih dalam standar serta kesesuaian kinerja pada koneksi antara rakitan sistem kendali dengan kipas dan spray kabut. Nilai error pada suhu DHT22 adalah ±0.3°C, sedangkan kelembaban udaranya memiliki nilai error sebesar 2.2%. Kipas menyala pada suhu >28°C, sedangkan semprotan kabut menyala ketika kelembaban udara <60%. Uji rakitan sensor pada tanaman cabai merah terlihat bahwa fase generatif terlihat hanya pada varietas Tanjung-2 di dalam greenhouse maupun di lapang. Waktu muncul tunas generatif dimulai pada 21 sampai 30 hari setelah tanam (HST) pada budidaya cabai merah dilapang, sedangkan budidaya di dalam greenhouse mulai muncul pada 23 sampai 30 HST.
Copyrights © 2024