Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Penampilan Karakter Hortikultura Beberapa Varietas Tomat Hibrida di Rumah Kaca Dataran Rendah Ady Daryanto; Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal; Ummu Kalsum; Ratih Kurniasih
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 48 No. 2 (2020): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.445 KB) | DOI: 10.24831/jai.v48i2.30502

Abstract

Urban farming activities are needed to support food security, nutrition, and vitamins for families in urban areas. Information on the characteristics of tomato varieties for urban farming in the greenhouse is still limited. The objective of this research was to evaluate the horticultural characteristics of several hybrid tomato varieties grown in the lowland greenhouse. The experiment was carried out using a randomized complete block design (RCBD) on 5 hybrid tomato varieties with 3 replications at Gunadarma University’s greenhouse, Depok City, West Java, from October 2018 to January 2019. There were significant differences for all quantitative characters among 5 varieties. Tymoti and Tantyna varieties showed good performance at lowland and had good size for vegetable tomato type. Agatha and Ultima varieties showed a fruit size decreasing to 40% in lowland greenhouse. Rewako variety was not suitable for lowland because of the highest flower dropping and lowest fruit setting. Plant growth, young fruit color, and fruit shape in the longitudinal section are important identification keys of tomato variety. Keywords: determinate, indeterminate, Solanum lycopersicum, urban farming
Peranan GA3 terhadap Kerontokan dan Kualitas Buah Jeruk Pamelo Berbiji dan Tidak Berbiji Ummu Kalsum; Slamet Susanto; Ahmad Junaedi; Nurul Khumaida; Heni Purnamawati
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 49 No. 3 (2021): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.413 KB) | DOI: 10.24831/jai.v49i3.38306

Abstract

Fruit drop occurs frequently and causes low fruit harvesting. The information about the use of the hormone GA3 in suppressing fruit drop in pummelo is still not available. This research aimed to examine the role of GA3 on fruit drop and fruit quality in seeded and seedless pummelo. This research was conducted from December 2019 until June 2020 in Tambakmas Village, Sukomoro District, Magetan Regency. The experiment used a nested design with two factors, i.e., cultivars as the main factor (Bali Merah 1 and Bali Merah 2) and spraying GA3 as a nested factor (without spraying GA3, sprayed with GA3 at 1st week after anthesis (WAA), and sprayed with GA3 at 1st and 3rd WAA). Bali Merah 1 belongs to seeded pummelo, while Bali Merah 2 is a seedless pummelo. The observation variables consisted of the concentration of GA3 at 4th, 5th, and 6th WAA, final set, the number of fruit drop, fruit weight and diameter, edible portion, total soluble solids (TSS), total titratable acidity (TTA), TSS/ATT ratio, and vitamin C. The result showed that the GA3 spraying increased the final set of pummelo but the treatment had no significant affected on fruit weight, fruit diameter, TTA, TSS/TTA ratio, and vitamin C content. The GA3 spraying at 1st and 3rd WAA suppressed fruit drop and increased the GA3 concentration of fruit at 4th, 5th and 6th WAA, the edible portion and TSS of pummelo fruit. Keywords: final set, total titratable acidity, total soluble solids, vitamin C
RESPON TANAMAN KEDELAI VARIETAS CENENG PADA INTENSITAS CAHAYA BERBEDA Laili Munawaroh; Ummu Kalsum; Purwanti Budi Laksono; Irwan Siallagan
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2018.v2i2.2669

Abstract

Tanaman yang ternaungi mengakibatkan ketersediaan cahaya menjadi berkurang terutama pada intensitas cahaya. Perbedaan karakteristik tanaman yang diatur oleh gennya menyebabkan kemampuan beradaptasi terhadap kondisi ternaungi menjadi berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati respon tanaman kedelai varietas Ceneng pada kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang berbeda. Perlakuan pada penelitian ini menggunakan 1 faktor, yaitu naungan. Perlakuan tersebut meliputi perlakuan naungan ± 59% menggunakan pohon pada 0 minggu setelah tanam (MST), naungan paranet pada 8 MST dan tanpa naungan sebagai kontrol. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, lebar dan panjang daun, waktu berbunga, jumlah bunga, jumlah polong total, jumlah polong hampa dan polong isi, kandungan klorofil serta gula pada daun.  Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of varians (anova) dengan taraf α = 5%. Hasil uji anova yang signifikan berbeda dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan naungan pada tanaman kedelai varietas Ceneng meningkatkan kandungan klorofil a, klorofil b dan karotenoid daun, namun kadar antosianin menjadi menurun. Perlakuan naungan 59% dan 8 MST memberikan rata-rata kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan tanpa naungan. Perlakuan naungan pada kedelai varietas Ceneng yang cocok adalah naungan 8 MST. 
ANALISIS RENDEMEN MINYAK ATSIRI SERAI WANGI (Cymbopogon nardus (L.) PADA BEBERAPA VARIETAS Qurrotul A’yun; Budi Hermana; Ummu Kalsum
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i2.3343

Abstract

Minyak serai wangi merupakan salah satu komoditas atsiri yang memiliki prospek yang cukup besar diantara minyak atsiri lainnya, selain manfaatnya sebagai produk minyak atsiri atau biasa dikenal dengan citronella oil juga mempunyai kegunaan sebagai vegetasi konservasi yang berpotensi mencegah terjadinya erosi tanah dan merehabilitasi lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase rendemen minyak atsiri dan untuk mengetahui hasil rendemen pada ketiga jenis dalam mencapai rendemen yang sesuai standar Nasional Indonesia (SNI). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) 1 faktor dimana 3 perlakuan varietas yang berbeda yaitu varietas Lenabatu, Mahapengiri Klon G1 dan Mahapengiri G2. Varietas yang memiliki tinggi tanaman yang tertinggi adalah Lenabatu, namun jumlah anakan yang terbanyak dimiliki oleh Mahapengiri klon G2. Bobot basah, bobot seluruh tanaman dan bobot kering tidak terlihat adanya perbedaan diantara ketiga kultivar. penelitian menunjukan analisis rendemen tertinggi pada ketiga jenis serai wangi sesuai SNI yaitu varietas Mahapengiri Klon G2 sebesar 0,92 %., diukur berdasarkan parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah, bobot kering serta bobot seluruh tanaman, adapun sifat kimia tanah berupa c-organik dan jaringan tanaman berupa NPK, Mg faktor tersebut mampu meningkatkan sejauh mana pertumbuhan serai wangi. Faktor lokasi, aspek budidaya, iklim, dan varietas menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas minyak atsiri serai wangi.
PERBEDAAN KUALITAS BUAH JERUK PAMELO YANG DIPANEN PADA MUSIM PENGHUJAN DAN MUSIM KEMARAU Ummu Kalsum; Slamet Susanto; Ahmad Junaedi; Nurul Khumaida; Heni Purnamawati
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i1.6053

Abstract

Jeruk pamelo mengandung senyawa antioksidan, antihiperlipidemik, antidiabetik, protein, kalsium dan senyawa bermanfaat lainnya. Indonesia memiliki dua musim, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Musim dan ketersediaan air mempengaruhi ketersediaan hara tanaman dan kualitas buah yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perbedaan kualitas buah pamelo yang dipanen pada dua musim, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 sampai September 2019 menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 1 faktor yaitu musim. Bahan penelitian menggunakan kultivar Adas Duku yang buahnya dipanen pada musim penghujan dan kemarau. Pengamatan lingkungan dilakukan pada suhu, relative humidity (RH) dan curah hujan. Peubah yang diamati meliputi diameter buah panen secara membujur dan melintang (cm), bobot buah panen (g), tebal kulit buah (cm), jumlah biji (biji), bagian dapat dimakan (BDD) (%), padatan terlarut total (PTT) dalam satuan ºBrix, asam tertitrasi total (ATT) dalam satuan %, rasio PTT/ATT, Vitamin C mg/100 mL dan IC50 dalam %. Buah panen yang diperoleh berukuran lebih besar pada musim penghujan dibandingkan musim kemarau namun buah yang dipanen kemarau memiliki PTT, ATT dan kapasitas antioksidan yang lebih tinggi daripada buah yang dipanen musim penghujan.
PENGARUH STRANGULASI TERHADAP PEMBUNGAAN TANAMAN MUDA JERUK PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Ummu Kalsum; Slamet Susanto
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2018.v2i1.2003

Abstract

Jeruk pamelo merupakan salah satu buah utama di Indonesia. Strangulasi untuk pembungaan banyak dilakukan pada tanaman dewasa yang sudah berproduksi untuk menginduksi pembungaan, baik untuk mempercepat waktu berbunga maupun pembungaan diluar musim. Tanaman muda yang sudah memasuki umur siap berproduksi terkadang tidak menghasilkan bunga. Strangulasi diharapkan memberikan dampak yang sama terhadap tanaman muda agar dapat berbunga. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi hubungan strangulasi dengan induksi pembungaan serta mempelajari efektivitas letak strangulasi dalam meningkatkan pembungaan tanaman jeruk pamelo. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan Kampus Dramaga IPB selama 5 bulan (September 2013 sampai Januari 2014). Percobaan dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor. Faktor tersebut adalah letak strangulasi (batang utama, cabang primer dan tanpa strangulasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan letak strangulasi mampu meningkatkan pembungaan pada tanaman jeruk pamelo. Persentase kandungan karbohidrat daun dan rasio C/N menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada perlakuan letak kawat strangulasi. Perlakuan tanpa strangulasi (kontrol) dan strangulasi pada batang utama tidak menghasilkan bunga, sedangkan pada perlakuan strangulasi pada cabang primer menghasilkan tunas generatif yang nantinya akan berkembang menjadi cluster (kumpulan) bunga. Pembungaan tanaman muda ini mampu berbunga dalam waktu yang relatif singkat, yakni 8.8 MSP dengan fruit set cukup tinggi sebesar 48.24%.
KARAKTERISTIK MORFOLOGI BUAH DAN BIJI JERUK PAMELO BERBIJI DAN TIDAK BERBIJI Ummu Kalsum; Slamet Susanto; Ahmad Junaedi; Nurul Khumaida; Heni Purnamawati
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i1.2858

Abstract

Jeruk pamelo di Indonesia terbagi menjadi kelompok berbiji dan tidak berbiji. Beberapa kultivar jeruk pamelo memiliki kemiripan yang tinggi sehingga sulit untuk dibedakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji secara detail karakter morfologi daru beberapa kultivar jeruk pamelo berbiji dan tidak berbiji. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 sampai September 2019. Desain percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan satu faktor, yaitu kultivar.  Empat kultivar yang digunakan adalah kelompok berbiji (Adas Duku dan Bali Merah 1) serta kelompok tidak berbiji (Bali Merah 2 dan Jawa 1). Bentuk buah pada kedua kelompok dapat dibedakan karena kelompok tidak berbiji bentuknya pyriform, sedangkan yang berbiji berbentuk spheroid-ellipsoid. Bali Merah 1 dan Bali Merah 2 memiliki bulu pada kulit buahnya. Bulu pada kulit buah sudah ada sejak fruitset sampai buah panen. Warna biji keempat kultivar adalah putih kecoklatan. Biji dari Adas Duku berbentuk ovoid atau semi-spheroid, Bali Merah 1 bentuknya ovoid, Bali Merah 2 berbentuk spheroid, dan Jawa 1 bentuk bijinya adalah fusiform. Ukuran biji paling panjang dari keempat kultivar adalah Jawa 1, namun memiliki lebar biji paling kecil.
PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP KEMAMPUAN PERKECAMBAHAN BENIH AREN (Arenga pinnata Merr.) Atia Aryuni Putri; Budiman Budiman; Ummu Kalsum; Moh Ega Elman Miska
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i2.5284

Abstract

Tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) merupakan tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan pada masa yang akan datang dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Akan tetapi populasi tanaman aren semakin berkurang dan semakin langka karena hanya dapat diperbanyak secara generatif (biji) dan membutuhkan waktu yang lama untuk perkecambahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pematahan dormansi terhadap kemampuan perkecambahan biji aren. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 5 ulangan yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu tanpa perlakuan (kontrol) (K0), Skarifikasi Mekanis (K1), skarifikasi mekanis + NaOCl 1% selama 10 menit (K2), skarifikasi mekanis +  GA3 100 ppm selama 20 menit (K3) dan skarifikasi mekanis +  Asam Sulfat 85% selama 50 menit (K4). Terdapat 25 unit percobaan dengan setiap unit percobaan terdiri dari 5 biji aren sehingga diperoleh 125 biji aren. Data yang didapatkan dianalisis dengan Analysis of variance (ANOVA) dengan taraf 5% dan apabila ada perbedaan dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan skarifikasi mekanis + NaOCl 1% selama 10 menit berpengaruh mempercepat prosess perkecambahan biji aren dapat dilihat pada semua parameter, yaitu laju perkecambahan, uji perkecambahan, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, Panjang plumula kecambah dan panjang akar.
PENGARUH KITOSAN TERHADAP KUALITAS DAN DAYA SIMPAN BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Ummu Kalsum; Dewi Sukma; Slamet Susanto
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2018.v2i2.2531

Abstract

Pelapisan buah tomat dibutuhkan untuk menghambat keluarnya gas, uap air dan oksigen sehingga memperlambat penuaan buah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peranan pelapisan kitosan terhadap kualitas dan masa simpan buah tomat. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB dari April sampai Mei 2013. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu factor, yaitu aplikasi kitosan. Perlakuan tanpa pelapis disebut sebagai kontrol, kitosan 25 ppm, kitosan 50 ppm kitosan 75 ppm dan kitosan 100 ppm. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam pada level α = 5%, jika sidik ragam menunjukkan hasil berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji berjarak ganda Duncan pada level α = 5%. Hasil menunjukkan bahwa susut bobot terendah selama penyimpanan terjadi pada pelapisan kitosan 50 ppm. Kekerasan buah dipertahankan selama penyimpanan terjadi pada pelapisan kitosan 25 ppm dan 50 ppm. Penurunan kandungan padatan terlarut total (PTT) dan asam tertitrasi total (ATT) pada buah tomat dapat ditekan menggunakan pelapisan kitosan. Pelapisan terbaik untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kualitas buah tomat adalah kitosan 50 ppm.
Pengaruh Bahan Kemasan terhadap Kualitas dan Daya Simpan Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) Ummu Kalsum; Dewi Sukma; Slamet Susanto
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pertanian Presisi Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guava (Psidium guajava L.) was horticulture commodity, that has easy damaged and fleshy. Lacking of storage facility, limitation of transportation access and risk of high weight loss resulted in castaway fruit and it has shortened shelf life. Packing could help to prevent or less damages. The aims of this research was to evaluate the effect of packing materials on quality and shelf life of guava. This research has been conducted at Postharvest Laboratory, Agronomy and Horticulture Department of Bogor Agricultural University in March 2013. The experiment was arranged in completely randomized design with one factor, that is materials packing (without packing (control), polypropylene (PP) plastic and wrapping). Data analysis used analysis of variance (anova) at level α = 5%, then Duncan Multiple Range Test (DMRT) at level α = 5%. The result showed that using of packing materials increased shelf life length of guava than control treatment. Packing with PP plastic could be recommended because it has best fruit quality, i.e. shelf life until 7 days after treatment and the fruits still qualified to consume.