Pendahuluan: Masalah perilaku dan emosi anak dapat memengaruhi aktivitas anak sehari-hari termasuk proses belajar dan menimbulkan masalah sekolah yang dapat berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kehadiran di sekolah dan prestasi akademik. Metode: Penelitian ini adalah penelitian potong lintang pada 515 siswa SD di Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. Alat ukur yang digunakan adalah Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) yang langsung diisi oleh siswa, buku absensi siswa, dan nilai Ujian Tengah Semester yang merupakan data sekunder. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan bivariate (chi-square). Hasil: Terdapat 32% responden dengan masalah perilaku dan emosi, 2,9% dengan tingkat kehadiran yang rendah, dan 49,1% dengan prestasi akademik yang kurang. Terdapat 3,0% responden dengan masalah perilaku dan emosi yang memiliki tingkat kehadiran rendah. Sedangkan terdapat 52,1% responden dengan masalah perilaku dan emosi yang memiliki prestasi akademik yang kurang. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara masalah perilaku dan emosi terhadap tingkat kehadiran (p>0,05; 95% CI=0,316-2,799; OR=0,941) dan prestasi akademik (p>0,05; 95% CI=0,824-1,728; OR=1,193). Simpulan: Masalah perilaku dan emosi pada anak tidak menentukan tingkat kehadiran dan prestasi akademik anak SD.
Copyrights © 2022