Pendahuluan: Neuropati diabetika merupakan salah satu komplikasi mikrovaskular diabetes melitus (DM) yang paling sering ditemukan di praktik layanan primer. Menurut International Diabetes Federation (IDF), kurang dari satu pertiga dokter dapat mengenali tanda-tanda neuropati diabetika. Oleh karena itu, tingkat pengetahuan dokter mengenai neuropati diabetika yang akan berpraktik di fasilitas layanan kesehatan primer merupakan suatu hal yang penting untuk dibahas dan ditelusuri. Metode: Tingkat pengetahuan diukur menggunakan sebuah kuesioner yang dirancang oleh peneliti dan diisi secara daring oleh responden. Kuesioner divalidasi oleh dua dokter spesialis neurologi dan pilot study dilakukan untuk menguji reliabilitas kuesioner. Perbaikan kuesioner dilakukan sesuai dengan masukan dan saran dari kedua peninjau kuesioner dan juga dari hasil pilot study. Hasil: Didapatkan 53,8% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai neuropati diabetika. Median nilai yang diperoleh responden adalah 80. Hasil analisis nonparametrik menggunakan uji Mann-Whiteney U untuk mengetahui hubungan antara tahap internship, jenis kelamin, memiliki kerabat atau anggota keluarga yang mengetahui atau memiliki riwayat neuropati diabetika, dan pengalaman mengikuti pelatihan atau seminar mengenai neuropati diabetika terhadap tingkat pengetahuan dokter lulusan baru menghasilkan nilai p sebesar 0,302, 0,678, 0,801, dan 0,951 secara berurutan. Hasil uji Kruskal Wallis untuk mengetahui hubungan tahun kelulusan terhadap tingkat pengetahuan neuropati diabetika menghasilkan nilai p sebesar 0,629. Simpulan: Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai neuropati diabetika dan faktor-faktor yang dianalisis pada studi ini tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan responden mengenai neuropati diabetika.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024