Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani
Vol. 12 No. 1 (2024): Journal Ilmiah Rinjani: Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani

Analisis Kata Tayi Dalam Parambahan Brunei

Asnan, Nurhusnina Asyiqin (Unknown)
Yusof, Badriyah (Unknown)
Azli, Nurul Asyiqin (Unknown)



Article Info

Publish Date
26 Jan 2024

Abstract

This paper presents a qualitative analysis of the use of the lexeme 'tayi' in Parambahan Brunei (parambahan) and its symbolic significance in reflecting the Brunei community's beliefs and way of life. As a complex form of Brunei's Malay figurative language, PB encompasses the Malay community's moral values, ethics, and beliefs. The study examines ten verbs containing the lexeme 'tayi' and explores how this element is symbolically utilized to convey negativity, uselessness, worthlesness, or harmful behavior in the society. Findings have shown that not only Parambahan Brunei embodies the cultural nuances, values and worldview of the local community but it also showcases their wisdom in projecting politeness and communication ethics, among others, even in less desirable situations. This also echoes language's relation to the society it serves or reflects, in addition to its role in preserving and promoting cultural heritage. Keywords: Parambahan Brunei, metaphors, semantics, Malay culture and society ABSTRAK Makalah ini menganalisis penggunaan leksem tayi atau 'tahi' dalam Parambahan Brunei atau parambahan sebagai representasi pemikiran dan cara hidup masyarakat Brunei. Sebagai salah satu cabang bahasa kiasan Melayu Brunei, PB mengandungi kompleksiti intelektualiti yang merangkumi nilai moral, etika, dan kepercayaan masyarakat Melayu. Dalam makalah ini, sepuluh parambahan yang mengandungi leksem tayi akan dibincangkan secara kualitatif deskriptif untuk melihat bagaimana unsur ini digunakan secara simbolik bagi menyampaikan gagasan yang berkaitan dengan perilaku negatif, sia-sia, tidak bernilai ataupun memudaratkan dalam masyarakat. Kajian ini memperlihatkan bagaimana leksem ini digunakan sebagai cerminan pemahaman dan penilaian masyarakat Brunei terhadap aspek kesantunan, kehalusan bahasa, dan etika dalam berkomunikasi meskipun dalam situasi yang kurang menyenangkan. Penelitian ini menunjukkan bahawa parambahan bukan sahaja merupakan wahana komunikasi tetapi juga sebagai cerminan bagi pemikiran dan nilai hidup masyarakat Brunei. Kata kunci: Parambahan Brunei, Kata Kiasan, Semantik, Budaya dan Masyarakat Melayu

Copyrights © 2024