Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang rentan akibat berbagai bencana alam, terutamabanjir merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi dimana terjadi kelebihan air yang tidak tertampung oleh jaringan saluran air pada suatu wilayah. Oleh karena itu, di perlukan sistem peringatan dini dengan menggunakan metode fuzzy logiccontrol sebagai pengambilan keputusan agar dapat menanggulangi bencana sehingga antisipasi warga dalam menghadapi bencana akan meningkat. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada sensor HCSR04 untuk pembacaan ketinggian air dengan rata - rata Error persen sebesar ±0,50%, sensor Rain gauge untuk pembacaan curah hujan dengan rata - rata Error persen sebesar ±0,73%, dan sensor Turbidity dengan rata – rata Error persen sebesar ±12,2%. Pada pengujian alat ini menggunakan parameter ketika ketinggian air 0-40 cm, intensitas curah hujan sebesar 0-100mm dan kekeruhan air terbaca 0-200 NTU maka akan menampilkan kondisi aman. Ketika ketinggian air 41-80 cm, intensitas curah hujan sebesar 101-300mm dan kekeruhan air terbaca 201-467 NTU maka akan menampilkan kondisi waspada dan memberikan peringatan dengan sirine menyala sebanyak tiga kali dan juga memunculkan notifikasi pada aplikasi blynk. Dan ketika ketinggian air 81-100 cm, intensitas curah hujan sebesar 301-500mm dan kekeruhan air terbaca 468-700 NTU maka akan menampilkan kondisi bahaya dan memberikan peringatan dengan sirine menyala terus menerus dan juga memunculkan notifikasi pada aplikasi blynk.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024