Isu kesehatan mental telah menjadi sekedar tren kekinian bagi para remaja akibat banyaknya informasi terkait hal ini di media sosial. Pemberian informasi yang tidak tersaring mengenai masalah kesehatan mental menyebabkan justifikasi perasaan negatif sebagai suatu gangguan (Loyensya, 2021). Media sosial menjadi ajang aktualisasi diri sehingga perilaku remaja cenderung dapat menyimpang dari yang seharusnya (Sari, 2017). Romantisisasi merupakan kondisi dimana seseorang menganggap mental illness sebagai hal yang menarik untuk dimiliki karena memiliki daya tarik tersendiri (Shrestha, 2018). Penyakit mental seharusnya dianggap suatu masalah yang serius karena romantisisasi akan berdampak negatif bagi penderita, diri sendiri, dan lingkungan. Sehingga, penulis tertarik untuk melakukan perancangan kampanye sosial mengenai romantisisasi penyakit mental, khususnya pada usia 17-25 tahun. Metode perancangan kampanye menggunakan teori Landa (2021) dalam buku Advertising by Design. Hasil dari perancangan adalah exhibition sebagai media pembelajaran aktif dalam mendalami mengenai isu kesehatan mental. Media utama diikuti dengan media edukasi, interaktif, promosi, gimmick, dan merchandise.
Copyrights © 2024