Abstrak [P1] Tujuan kajian ini adalah mencari solusi yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pemberdayaan MGMP sehingga mampu meningkatkan kualitas guru khususnya di daerah terpencil kepulauan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kajian akan melakukan: (i) mengetahui profil dan keaktifan MGMP khususnya penyusun soal USBN, (ii) mengetahui perencanaan kegiatan oleh MGMP; (iii) mengetahui realisasi perencanaan kegiatan oleh MGMP, (iv) mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan MGMP, (v) mengetahui diseminasi hasil kegiatan, (vi) mengetahui transfer/pembelajaran hasil kegiatan kepada peserta didik, dan (vii) mengidentifikasi praktik baik penyelenggaraan MGMP yang dapat dicontoh di daerah lain. Pendekatan kajian ini adalah evaluasi. Kajian ini mengevaluasi pelaksanaan salah satu kegiatan MGMP yaitu penyusunan soal USBN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan di Kabupaten Flotim melalui Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dan pengisian kuesioner oleh 10 orang ketua MGMP Mapel K-13. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Kajian menyimpulkan bahwa (i) umumnya MGMP penyusun soal USBN memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebagai penerima bantuan block grant karena semua MGMP memiliki susunan organisasasi sesuai ketentuan yaitu minimal terdiri atas ketua, sekretaris dan bendahara; namun sebagian besar tidak memenuhi persyaratan lainnya yaitu mengadakan 12 kali kegiatan dalam tahun sebelumnya, (ii) sejumlah besar MGMP tidak membuat perencanaan kegiatan, (iii) tidak semua MGMP yang membuat perencanaan kegiatan merealisasikan perencanaannya, (iv) hasil kegiatan adalah sekumpulan soal-soal aras tinggi, hanya saja guru-guru tidak yakin bahwa soal-soal yang disusunnya tersebut merupakan soal aras tinggi karena tidak ada langkah validasi dan verifikasi oleh tim ahli, (v) diseminasi hasil kegiatan merupakan langkah yang sangat penting namun tidak maksimal dilakukan karena tidak dijadwal, (vi) pembelajaran/transfer hasil kegiatan kepada peserta didik juga tidak maksimal dilakukan karena tidak dijadwalkan dalam perencanaan kegiatan, dan (vii) ada praktek baik penyelenggaraan MGMP di Flotim yang dapat dicontoh yaitu cara membiayai kegiatan MGMP dan strategi pembentukan MGMP untuk menekan biaya transportasi dan untuk penghematan waktu. [P1]Mhn hinder singkatan dalam abstrak
Copyrights © 2019