LEBAH
Vol. 17 No. 2 (2024): Maret: Pengabdian

Efektivitas Gerakan Budaya Cuci Tangan Dalam Pencegahan Kedaruratan Diare dan Oralit pada Anak Usia Dini di Jakarta Selatan

Tito Sujipto (Unknown)
Tesa (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Mar 2024

Abstract

Penyakit diare menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan, khususnya di kalangan anak usia dini di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Gerakan Budaya Cuci Tangan dalam menurunkan angka kejadian penyakit diare dan kedaruratan Larutan Rehidrasi Oral (ORS) pada kelompok anak usia dini di Jakarta Selatan. Melalui pendekatan metode campuran, survei kuantitatif dan wawancara kualitatif dilakukan untuk menilai praktik kebersihan tangan, kejadian diare, penggunaan oralit, dan faktor sosio-demografis di antara pengasuh anak di bawah usia lima tahun. Analisis kuantitatif menunjukkan adanya hubungan positif antara partisipasi dalam Gerakan Budaya Cuci Tangan dan peningkatan praktik kebersihan tangan, termasuk peningkatan frekuensi mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Para pengasuh yang berpartisipasi secara aktif dalam gerakan ini melaporkan tingkat kejadian diare yang lebih rendah pada anak-anak mereka, hal ini menunjukkan efektivitas promosi kebersihan tangan dalam mencegah penyakit diare. Selain itu, wawasan kualitatif memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi praktik kebersihan tangan dan penggunaan oralit di masyarakat. Para pengasuh menyatakan peningkatan kesadaran akan pentingnya mencuci tangan dalam mencegah penyakit diare, dan mengaitkan penerapan praktik kebersihan tangan yang lebih baik dengan inisiatif pendidikan yang dipelopori oleh Gerakan Budaya Cuci Tangan. Selain itu, hambatan terhadap penggunaan oralit, termasuk kesalahpahaman tentang kemanjuran dan terbatasnya aksesibilitas, diidentifikasi dan diatasi melalui intervensi berbasis masyarakat.

Copyrights © 2024