Yasinan dan tahlilan merupakan tradisi keagamaan yang telah bertahan dari waktu ke waktu dan tetap mempertahankan prinsip-prinsip Islam. Tradisi ini umumnya dikenal sebagai ritual spiritual yang dimaksudkan untuk memanjatkan doa bagi orang yang telah meninggal dunia. Tujuan dari pengabdian ini ialah memberikan pendampingan dalam kegiatan tradisi yasinan dan tahlilan di musholla Miftahul Ulum Perumahan Grand Sangatta Kutai Timur sebagai upaya dalam membentuk sikap berbakti kepada orang tua. Participatory Action Research digunakan dalam metode pengabdian ini dengan mengoptimalkan warga setempat sebagai subjek dan sumber informasi selama kegiatan pengabdian berlangsung. Hasil dari pengabdian yang telah dilakukan antara lain bahwa tradisi yasinan dan tahlilan diartikan sebagai salah satu wujud dari norma sosial dan adat istiadat dengan tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam. Tata cara dalam yasinan dan tahlilan diawali dengan memanjatkan doa untuk orang yang meninggal, diikuti dengan pembacaan Surat al-Fatihah kemudian dilanjutkan dengan membaca Surat Yasin, dzikir tahlil dan ditutup dengan do’a. Melalui tradisi yasinan dan tahlilan, anak-anak diajarkan untuk menghormati dan mendoakan orang tua yang telah meninggal. Hal ini merupakan bentuk penghormatan dan kepedulian terhadap orang tua serta menanamkan rasa tanggung jawab pada anak-anak untuk selalu berbuat baik dan mendoakan orang tua.
Copyrights © 2024