Saat ini banyak petani kakao yang menggunakan cara tradisional untuk meningkatkan kualitas produk pasca panen. Salah satu proses pasca panen yang terpenting adalah pengeringan kakao, dimana hasil pengeringan dapat menentukan kualitas kakao tersebut, apakah sudah memenuhi standar nasional yang diminta atau belum. Jika cuaca mendukung, petani yang masih menggunakan teknik tradisional memerlukan waktu pengeringan 3-5 hari untuk mencapai kakao dengan kadar air 6-7%. Namun bila cuaca tidak mendukung, proses pengeringan harus ditunda dan kakao disimpan kembali di gudang sehingga menimbulkan risiko kakao berjamur sehingga petani mengalami kerugian. Penelitian ini akan melakukan inovasi perangkat kontrol aliran udara pada alat pengering kakao dengan mengusung konsep solar building menggunakan mikrokontroler logika fuzzy. Untuk metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perancangan sistem utama, perancangan subsistem, perancangan perangkat lunak yang digunakan, pengujian sistem serta evaluasi keseluruhan sistem. Hasilnya, ketika cuaca mendukung atau tidak mendukung, sistem kontrol ini tetap berjalan dengan baik sehingga penurunan kadar air kakao rata-rata mencapai 16,2% untuk setiap pengambilan sampel dan hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk mencapai kakao dengan kandungan air 6-7%. Berbeda halnya dengan yang tidak menggunakan kontrol, rata-rata penurunan kadar air hanya sebesar 13,8%. Hal ini menunjukkan bahwa alat ini cenderung lebih cepat dalam menurunkan kadar air dibandingkan tidak digunakan dan alat ini tidak selalu bergantung pada cuaca sehingga petani dapat meningkatkan kualitas produk pasca panen tanpa resiko.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024