Kulit kelapa muda selama ini menjadi limbah khususnya pada kawasan wisata bahari. Menumpuknya kulit kelapa muda dapat menimbulkan sejumlah dampat negatif bagi kesehatan manusia dan mengurangi keindahan lingkungan. Kulit kelapa muda mengandung sejumlah selulosa dan lignin sehingga berpotensi untuk dijadikan briket arang, yang kemudian dapat menjadi solusi energi untuk kuliner bakaran di loaksi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas briket arang kulit kelapa muda dengan variasi penambahan tepung tapioka. Parameter yang dianalisis yaitu kadar air, kadar abu dan nilai kalor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel BT5, BT10, BT15 dan BT20 memiliki kadar air yang belum memenuhi standar SNI, sedangkan kadar abu dan nilai kalor telah memenuhi standar SNI 01-6235-2000.
Copyrights © 2024