Pupuk merupakan salah satu kebutuhan utama dalam melaksanakan kegiatan pertanian, namun saat ini pupuk subsidi yang didapatkan dari pemerintah kian dikurangi sehingga petani tidak bisa mencukupi kebutuhan pupuk untuk lahannya. Sedangkan pupuk non-subsidi harganya mahal sehingga membuat petani beresiko merugi. Dari kondisi tersebut kemudian terdapat gerakan kelompok tani yang berinisiatif untuk membuat pupuk/nutrisi sendiri yang terbuat dari bahan-bahan organik yang mudah diperoleh dan tidak memerlukan biaya yang besar. Kolaborasi antara warga Desa Papungan dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Alam Lestari Tanjungsari telah menghasilkan sebuah penemuan berupa nutrisi organik. Nutrisi ini mampu menggantikan penggunaan pupuk kimia dalam pertanian dan memiliki manfaat tambahan yaitu dapat digunakan sebagai pakan tambahan dalam budidaya ikan yang dapat meningkatkan pertumbuhan ikan. Berdasarkan hal tersebut dilakukan pemodelan matematika untuk menghitung berapa potensi hasil yang bisa diperoleh apabila petani beralih ke penggunaan nutrisi organik. Dengan menerapkan pemodelan matematika, potensi penghasilan yang dapat diperoleh adalah sebesar Rp. 3.519.300.000 dari potensi hasil panen sebesar 586,06 ton padi, 17 ton cabai, dan 40,926 ton ikan nila dari pemanfaatan lahan sebesar 140 hektar.
Copyrights © 2024