Deradikalisai itu sangat penting terutama melalui pendidikan agama Islam dengan menanamkan nilai-nilai toleransi dalam berinteraksi terhadap orang lain, sehingga tidak terjadi lagi kekerasan yang mengatasnamakan agama yang dilakukan oleh para peserta didik. Maka, gerakan deradikalisasi harus dilakukan sedini mungkin terkhusus dalam dunia pendidikan ini dengan cara menata kembali Pendidikan Islam yang lebih mengedepankan sikap toleran dan humanis. Berikutnya, untuk melaksanakan deradikalisasi melalui pendidikan Islam ini dapat merujuk kepada metode dan prinsip pendidikan Islam Rasulullah Saw berdasarkan perspektif Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Data yang dikumpulkan melalui observasi, interview dan dokumentasi. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu berupa studi pustaka (library search) dan teknik analisis datanya menggunakan content analysis, karena penelitian ini bertumpu pada teks dan bertujuan untuk memberikan deskripsi hasil penelitiannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat semangat untuk mewujudkan deradikalisai pendidikan Islam ini yang dapat dilaksanakan berdasarkan metode yang disampaikan oleh Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki yang tertulis dalam kitabnya “Ushulut Tarbiyah An Nabawiyah”, sehingga dapat menciptakan pendidikan Islam yang humanis, inklusif dan multikultural. Melalui metode pendekatan perumpamaan dan metode kisah dan cerita ini dapat memperlihatkan pendidikan Islam yang humanis. Pendidikan Islam yang inklusif dari metode pendidikan Nabi Saw ini terlihat dari metode memotivasi bertanya dan metode tes dan melempar pertanyaan serta metode gradual. Dan pendidikan multikultural ini dapat terlihat pada metode mengenali kapasitas dan dialek audiens. Adapun metode pendidikan Nabi Saw secara lengkapnya adalah metode memotivasi bertanya, metode tes dan melempar pertanyaan, metode penyegaran, metode mengenali kapasitas dan dialek audiens, metode mengalihkan realitas indrawi kepada realitas kejiwaan, metode peragaan, metode ungkapan dengan bahasa kiasan, metode gradual, metode mengapresiasi pertanyaan, metode mendekatkan realitas abstrak dalam bentuk konkret, metode memperkuat pendapat dengan argumen, metode mengarahkan kepada pemikiran yang bernilai tinggi, metode kisah dan cerita, dan metode pendekatan dan perumpamaan.
Copyrights © 2024