Pencabutan status pandemi Covid-19 di Indonesia tidak menghentikan kasus kejadian penderitanya Angka kejadian Covid-19 terus mengalami lonjakan yang berdampak pada terganggunya kesehatan fisik, ekonomi, sosial hingga mental. Gangguan mental yang terjadi pada kondisi ini antara lain kesedihan, kecemasan, frustasi, marah, panik hingga depresi. Dampak dan penyebaran virus yang sangat cepat ini dapat menjangkit seluruh profesi. Ibu rumah tangga yang memiliki peran ganda yaitu pekerjaan domestic dan karir beresiko mengalami masalah psikologis setiap harinya. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat depresi pada ibu rumah tangga selama masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Terminal. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang datang melakukan pelayanan Kesehatan di Puskesmas Terminal. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan didapatkan 103 responden. Data tingkat depresi dikumpulkan dengan instrumen kuesioner Back Depression Inventory II. Analisa univariat digunakan untuk menilai variable dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berada pada usia 46-55 tahun, berstatus menikah memiliki 3 anak dengan penghasilan tertinggi < Rp. 3.000.371. Mayoritas responden memiliki penyakit dengan jenis penyakit ringan. Mayoritas responden mengalami depresi ringan yaitu 41 orang, depresi sedang sebanyak 36 orang, dan depresi berat ada 4 orang, sedangkan responden tidak depresi sebanyak 32 orang. Melihat hasil yang ada maka dapat disimpulkan ibu rumah tangga memungkinkan mengalami depresi dengan berbagai kategori dalam menghadapi masa pandemic Covid-19 ini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024