Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, tetapi banyak disalahgunakan dalam fungsinya dari arah pencapaian tujuan ilmu pengetahuan berupa kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Berbagai krisis yang dialami oleh ummat manusia diakibatkan dari perkembangan ilmu dan teknologi yang mengabaikan kepentingan jangka panjang yakni kelestarian alam tempat manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan harus berpijak pada tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan ummat manusia dengan landasan moral dan etika. Karena itu epistemologi yang mesti dikembangkan adalah apa yang dapat diketahui dan bagaimana cara mengetahuinya, “what can we know, and how do we know it”. Indra dan akal secara bersama-sama memperkuat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ilmu yang niscaya dalam kehidupan. Tuhan adalah sumber dari segala obyek yang diilmui. Dua obyek ilmu yang sifatnya berdimensi syah{a<<>dah dan gaib menuntut adanya yang memungkinkan terjadinya kontak dengan kedua alam itu. Ilmu diperoleh melalui indra (indra lahir dan indra batin) disebut ilmu yang empiric. Sedang pengetahuan akal atau rasioanlisme , yakni pengetahuan yang diperoleh melalui akal untuk mengenal dan menyelami tanda-tanda kebesaran Tuhan dalam alam ciptaan-Nya serta hikmah yang terkandung di dalamnya. Informasi tentang indra dan akal diambil dari al-Qur’an dengan mengkaji ayat-ayat epistemologi secara bersama-sama untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024