Permasalahan yang melingkupi dunia akademik pada perguruan tinggi adalah banyaknya mahasiswa yang menunjukkan mudah menyerah dalam mengerjakan tugas dan menunda-nunda pekerjaan, melihat fenomena tersebut maka perlu diukur bagaimana karakter waja hingga kaputing (wasaka) mahasiswa adalah karakter dan tingkat kecerdasan siswa yang gigih, rajin dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tekanan dan penundaan akademik yang ada pada diri siswa. Untuk mengukur hal tersebut diperlukan suatu alat ukur yang tepat agar diperoleh data yang valid mengenai ketiga aspek tersebut. Instrumen dikembangkan kemudian divalidasi dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan lembar penilaian karakter wasaka, angket kecerdasan adversity dan prokrastinasi akademik valid. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan instrumen penilaian berhasil dan dapat digunakan pada permasalahan yang berkaitan dengan dunia akademik di perguruan tinggi yaitu banyaknya mahasiswa yang menunjukkan mudah menyerah dalam mengerjakan tugas dan menunda-nunda pekerjaan, melihat fenomena tersebut. perlu dilakukan pengukuran karakter waja hingga kaputing (wasaka). Siswa yang memiliki karakter gigih, tekun dan pantang menyerah serta tingkat kecerdasan adversity siswa dalam menghadapi berbagai tekanan dan prokrastinasi akademik yang ada pada diri siswa. Untuk mengukur hal tersebut diperlukan suatu alat ukur yang tepat agar diperoleh data yang valid mengenai ketiga aspek tersebut. Instrumen dikembangkan kemudian divalidasi dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan lembar penilaian karakter wasaka, angket kecerdasan adversity dan prokrastinasi akademik valid. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan instrumen penilaian berhasil dan dapat digunakan dalam uji coba.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024