Pemahaman yang kurang optimal dari kepala sekolah mengenai identifikasi, refleksi, dan perbaikan data rapor pendidikan, serta kekurangan umpan balik dan evaluasi dari pengawas sekolah, merupakan tantangan empiris yang nyata di lapangan. Kesenjangan ini tampaknya tidak sejalan dengan kondisi teoritis yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Perdirjen GTK Nomor empat ribu delapan ratus tiga puluh satu tahun dua ribu dua puluh tiga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory, melibatkan pengawas sekolah jenjang SMA di Kantor Cabang Dinas Wilayah XI Jawa Barat sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan mencakup wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman transformasi peran pengawas sekolah dan mendalami penentuan strategi pendampingan serta metode pendampingan yang tepat Hasil penelitian menyoroti ketidakoptimalan dalam pemahaman terhadap peran baru, serta timbulnya resistensi terhadap peran lama, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman yang mendalam. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa penentuan strategi pendampingan belum optimal, karena pengawas sekolah belum sepenuhnya memahami pemetaan kapasitas refleksi dan komitmen memimpin perubahan. Hal ini kemudian dapat berdampak pada penentuan strategi dan metode pendampingan yang seragam untuk semua sekolah binaan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023