Dalam kehidupan masyarakat modern seharusnya diperkuat upaya memperoleh kebenaran agama dan akal agar ada keseimbangan. Berpikir filsafat dan berpikir ilmiah tidak boleh dibuang dalam kehidupan masyarakat modern. Epistemology Islam bertujuan untuk memberikan ruang gerak bagi umat Muslim khususnya, agar bisa keluar dari belenggu pemahaman ilmu pengetahuan yang berdasarkan epistemologi Barat. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Sumber pengetahuan atau dengan kata lain alat atau cara untuk mendapatkan pengetahuan itu menurut para ahli filsafat bisa dibagi menjadi tiga cara; masing-masing disebut dengan Empirisme, Rasionalisme, dan Intuisi-Wahyu. Sedangkan menurut Alquran sumber pengetahuan itu ada indra dan atau akal serta hati. Islam tidak hanya menyebutkan pemberian Allah kepada manusia berupa indra atau akal, tetapi juga menganjurkan kita agar menggunakannya, sedang dengan hati Allah swt akan memberikan cahaya yang dengannya orangorang yang beriman dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil. Akal adalah alat untuk berpikir dan berfilsafat yang bertujuan mencari kebenaran. Aktivitas akal merupakan daya yang luar biasa dalam mencari kebenaran yang merupakan objek pemikiran yang tidak pernah habis. Karena itu, akal tidak pernah puas terhadap sesuatu kebenaran yang diterimanya tanpa pembuktian secara rasional. Untuk memantapkan keimanan terhadap wahyu Allah serta untuk memberikan penjelasan terhadap mereka yang ragu, maka wahyu sangat membutuhkan peran serta akal untuk mengungkapkan kebenaran-kebenaran yang dibawa oleh wahyu
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024