Desa Bejiruyung adalah salah satu desa binaan Universitas Muhammadiyah Gombong yang memiliki layanan ambulan untuk keperluan kesehatan masyarakat. Namun, terdapat kendala dalam penanganan pasien patah tulang, terutama dalam prosedur balut bidai, yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang baik. Dalam beberapa kejadian, pasien tiba di rumah sakit dalam kondisi yang memprihatinkan. Oleh karena itu, kegiatan PkM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan relawan SIBULAN dalam balut bidai, dengan harapan bahwa ini akan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat Desa Bejiruyung. Kegiatan PkM dilakukan dengan pendekatan berjenjang, termasuk persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Persiapan melibatkan koordinasi dengan peserta dan perangkat desa, serta penyediaan materi dan peralatan yang dibutuhkan untuk pelatihan. Pelaksanaan kegiatan melibatkan 23 peserta dari relawan SIBULAN yang aktif mengikuti edukasi dan simulasi balut bidai. Mereka diberikan materi tentang teknik balut bidai, indikasi, kontraindikasi, dan penggunaan peralatan yang tepat. Setelah edukasi, peserta berpartisipasi dalam sesi simulasi praktik dengan penggunaan papan panjang, kain segitiga, dan kain penutup luka. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test pengetahuan serta observasi keterampilan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta. Rata-rata pengetahuan peserta meningkat dari 45,65 sebelum pelatihan menjadi 73,04 setelah pelatihan. Demikian pula, keterampilan peserta meningkat secara signifikan dari rata-rata 25,21 menjadi 75,21. Kegiatan PkM ini telah membuktikan keberhasilannya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan relawan SIBULAN dalam penanganan pasien patah tulang. Ini adalah langkah positif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Desa Bejiruyung, serta merupakan contoh bagaimana pendekatan edukasi dapat berdampak positif dalam situasi darurat.
Copyrights © 2023