Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OUTCOME EKSTUBASI DI ICU RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO Waladani, Barkah; Mediani, Henny Suzana; Anna, Anastasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 12, No 3 (2016): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.67 KB) | DOI: 10.26753/jikk.v12i3.165

Abstract

Management airways become one important part in an act of care in patients with critical conditions due to disease. One attempt to keep the airway is to intubate, is inserting a pipe into the upper respiratory tract. The main requirement that must be considered is to keep the airway is always free and breath can run smoothly and orderly. The final stage of intubation was extubated. The purpose of this study was to determine what factors are associated with outcome of extubation in ICU Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto Hospital. This study is a cohort retrospective with  analytic correlational design.The sample in this study amounted to 96 people. Bivariate test results that there is a relationship between age (p = 0.000), tidal volume (p = 0.001), systolic blood pressure (p = 0.000), FiO2 (p = 0.007) and PEEP (p = 0.014) with outcome of extubation. There is no associated GCS (p = 0.358) with outcome of extubation. Therefore, nurses need to give special attention regarding the condition of the patient, such as age characteristics, the value of tidal volume, systolic blood pressure, FiO2 and PEEP before extubation. Keywords: outcome, extubation, ICU
PENGKAJIAN PASIEN MENGGUNAKAN FOUR SCORE COMA SCALE DI RUANG PERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Waladani, Barkah; Iswati, Ning
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.258 KB) | DOI: 10.26753/jikk.v14i1.271

Abstract

Patients with poor conditions or decreased awareness need appropriate assessment to determine the management to be given. Awareness assessments can be done using FOUR (Full Outline of Response) scores with a range of scores from 0 to 16, consisting of eye response, motor response, brain stem reflex and respiration pattern FOUR score is used by nurses in the intensive care unit (Intensive Care Unit). ICU). The method of this study was descriptive analytical and numerator testing between oberserver prospectively to evaluate FOUR score to 100 patients in the ICU from October to December 2017. This study compared FOUR score with the GCS (Glasgow Coma Scale). Each patient was assessed using FOUR score and GCS by nurses. The average score is calculated based on the results obtained in both scoring. The results showed that the numerator test for FOUR score was very good (eye response 0.94, motor response 0.95, brain stem reflex 0.96 and respiratory pattern 1.00) and for GCS it was also very good (eye response 0.94, motoric response 0.95, verbal response 0.97). In predictive terms, GCS is better than FOUR score (characteristic curve value 0.01 difference; GCS 0.76 and FOUR score 0.75). The mortality rate of patients with FOUR scale was the lowest 0 (87%) compared with the lowest GCS score of 3 (70%). FOUR score has an excellent interpersonal and intensivisional level. In contrast to GCS, all components in FOUR score can be assessed even when the patient is installed intubation.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM POLA ASUH AMAN DAN PERTOLONGAN PERTAMA KASUS KEGAWATDARURATAN PADA ANAK Nurlaila, Nurlaila; Utami, Wuri; Waladani, Barkah; Ernawati, Ernawati
Jurnal EMPATI (Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti) Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Empati
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/empati.v3i2.583

Abstract

Sebagian besar kasus cedera terjadi dirumah disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, luka bakar, tenggelam, jatuh dan keracunan yang dapat menimbulkan kegawatdaruratan. Cedera pada anak dapat mengakibatkan cedera kepala yang mengakibatkan dampak serius pada perkembangan anak. Kader dan ibu perlu dibekali pola asuh yang aman agar anak terhindar dari cedera serta pertolongan pertama apabila anak mengalami cedera.Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dan ibu dalam pertolongan pertama kasus kegawatdaruratan pada anak.Pelatihan dilakukan untuk kader (19 orang) dan ibu (23 orang ) yang memiliki anak usia balita di desa bejiruyung, sempor. Media yang digunakan adalah Power point, video pertolongan pertama kasus kegawatdaruratan pada anak, serta alat peraga. Kegiatan diakhiri dengan lomba menyediakan lingkungan yang aman bagi anak. Evaluasi dilakukan melalui kuesioner pre dan posttest serta lembar observasi lingkungan rumah.Hasil menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dari kurang (35,65) menjadi baik (70,0) serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dari kurang (51,73) menjadi baik (74,13). Hasil observasi menunjukan bahwa semua ibu mampu menciptakan rumah yang aman untuk anak.Pelatihan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi dengan video dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader serta ibu dalam pertolongan pertama kasus kegawatdaruratan pada anak
Penerapan Terapi Cermin Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Suwaryo, Putra Agina Widyaswara; Levia, Lita; Waladani, Barkah
Journal of Borneo Holistic Health Vol 4, No 2 (2021): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v4i2.2263

Abstract

Stroke menyebabkan kelemahan anggota gerak karena adanya kerusakan pada pembuluh darah diotak. Kelemahan tersebut bisa berdampak pada aktifitas sehari-hari, bahkan mengalami komplikasi seperti kontraktur dan atropi otot jika tidak diberikan tindakan yang tepat. Terapi cermin merupakan salah satu alternatif tindakan mandiri untuk meningkatkan kekuatan otot pada kasus stroke yang mengalami kelemahan anggota gerak. Studi kasus ini dilakukan kepada 3 pasien dengan stroke yang memiliki kekuatan otot 2-4, lama menderita stroke minimal 1 tahun dan usia 20-60 tahun. Pasien diberikan tindakan terapi cermin selama 15 menit dengan jeda istirahat 5 menit setiap sesinya. Terapi dilakukan selama 7 hari dan diukur kekuatan ototnya. Hasil didapatkan semua pasien mengalami peningkatan kekuatan otot masing-masing awal dan akhir, pasien pertama dan ketiga dari 3 ke 4, dan pasien kedua dari 2 ke 3. Semua pasien memiliki Riwayat penyakit hipertensi. Tindakan terapi cermin bisa digunakan menjadi salah satu tindakan mandiri pasien dirumah untuk meningkatkan kekuatan otot
PENINGKATAN PELAYANAN PERAWATAN PRA-RUMAH SAKIT UNTUK PASIEN PATAH TULANG MELALUI RELAWAN SIBULAN Suwaryo, Putra Agina Widyaswara; Utoyo, Bambang; Waladani, Barkah; Marsito, Marsito; Nurohman, Aldi; Mujahidin, Yusuf; Setiani, Stefani Asti
Jurnal Salingka Abdimas Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v3i2.4860

Abstract

Desa Bejiruyung adalah salah satu desa binaan Universitas Muhammadiyah Gombong yang memiliki layanan ambulan untuk keperluan kesehatan masyarakat. Namun, terdapat kendala dalam penanganan pasien patah tulang, terutama dalam prosedur balut bidai, yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang baik. Dalam beberapa kejadian, pasien tiba di rumah sakit dalam kondisi yang memprihatinkan. Oleh karena itu, kegiatan PkM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan relawan SIBULAN dalam balut bidai, dengan harapan bahwa ini akan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat Desa Bejiruyung. Kegiatan PkM dilakukan dengan pendekatan berjenjang, termasuk persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Persiapan melibatkan koordinasi dengan peserta dan perangkat desa, serta penyediaan materi dan peralatan yang dibutuhkan untuk pelatihan. Pelaksanaan kegiatan melibatkan 23 peserta dari relawan SIBULAN yang aktif mengikuti edukasi dan simulasi balut bidai. Mereka diberikan materi tentang teknik balut bidai, indikasi, kontraindikasi, dan penggunaan peralatan yang tepat. Setelah edukasi, peserta berpartisipasi dalam sesi simulasi praktik dengan penggunaan papan panjang, kain segitiga, dan kain penutup luka. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test pengetahuan serta observasi keterampilan peserta.  Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta. Rata-rata pengetahuan peserta meningkat dari 45,65 sebelum pelatihan menjadi 73,04 setelah pelatihan. Demikian pula, keterampilan peserta meningkat secara signifikan dari rata-rata 25,21 menjadi 75,21. Kegiatan PkM ini telah membuktikan keberhasilannya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan relawan SIBULAN dalam penanganan pasien patah tulang. Ini adalah langkah positif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Desa Bejiruyung, serta merupakan contoh bagaimana pendekatan edukasi dapat berdampak positif dalam situasi darurat.
PENGUATAN KETERLIBATAN KOMUNITAS MANGROVE MUHAMMADIYAH KEBUMEN DALAM MITIGASI BENCANA TSUNAMI Suwaryo, Putra Agina Widyaswara; Waladani, Barkah; Yuwono, Podo; Taufiqurrohman, Muhammad; Muzaki, Febilan Ahmad Fadhil; Hakimulfaiq, Mohammad Aziz
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i1.5347

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam penanaman mangrove di Pantai Sawangan, Puring, Kabupaten Kebumen merupakan langkah strategis dalam mengatasi risiko bencana tsunami dan meningkatkan konservasi lingkungan. Latar belakang penelitian ini adalah tingginya risiko tsunami di wilayah pesisir Kabupaten Kebumen serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi mangrove dan kesiapsiagaan bencana. Metode penelitian meliputi identifikasi lokasi, persiapan dan koordinasi, pemilihan peserta, persiapan bibit mangrove, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi, serta dokumentasi. Hasil kegiatan menunjukkan partisipasi antusias dari masyarakat setempat dan mitra-mitra seperti UKM Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Gombong, LRB PDM Kebumen, dan LLHPB Aisyiyah Kebumen dalam penanaman 1000 bibit mangrove. Meskipun demikian, terdapat kendala seperti rendahnya partisipasi masyarakat, jadwal kegiatan yang bersamaan dengan aktivitas wisata, dan perlunya koordinasi lebih lanjut dengan mitra. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam konservasi lingkungan dan mitigasi bencana memiliki dampak positif yang signifikan. Langkah-langkah perbaikan perlu dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi, namun secara keseluruhan kegiatan ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi mangrove dan kesiapsiagaan bencana di wilayah pesisir Kabupaten Kebumen
Implementation of the Early Warning Score System in Monitoring Stroke Patients: Impact on Length of Stay and Patient Conditions upon Hospital Discharge Waladani, Barkah; Santoso, Eko Budi; Suwaryo, Putra Agina Widyaswara
Babali Emergency and Disaster Research Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bedr.2023.1215

Abstract

Background: Stroke is a major health concern globally, necessitating effective monitoring tools for inpatient care. This research focuses on non-hemorrhagic stroke patients, aiming to evaluate the effectiveness of the Early Warning Score System (EWSS) in a hospital setting. Objective: The study seeks to assess changes in patient conditions, length of stay, and the impact of EWSS on monitoring non-hemorrhagic stroke patients. Results: The research findings reveal varying responses among patients, with the majority experiencing improvement, while a small number exhibited a decline in condition. Systolic blood pressure emerged as a sensitive parameter to changes, emphasizing the cardiovascular impact of non-hemorrhagic stroke. EWSS parameters predominantly remained normal, highlighting the system's efficacy in identifying early changes. Conclusion: The study contributes crucial insights, indicating that EWSS is an effective tool in monitoring non-hemorrhagic stroke patients. Patients with appropriate care demonstrated improvement, emphasizing the importance of continuous monitoring, particularly of blood pressure, in stroke management. These findings underscore the potential of EWSS in enhancing care, reducing hospital stays, and improving overall patient outcomes in non-hemorrhagic stroke cases. The study provides valuable implications for the strategic implementation of EWSS to elevate the quality of healthcare for stroke patients in hospital settings.
Strengthening Community Capacity Through Tsunami Education Programs in the Mangrove Community of Kebumen Suwaryo, Putra Agina Widyaswara; Waladani, Barkah; Yuwono, Podo; Taufiqurrohman, Muhammad; Muzaki, Febilan Ahmad Fadhil; Hakimulfaiq, Mohammad Aziz
Community Development Journal Vol 8 No 2 (2024): Community Development Journal
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cdj.v8i2.6198

Abstract

Coastal communities, such as the Mangrove Community of Kebumen, face significant risks from tsunamis due to their geographical location. This community service initiative aimed to enhance tsunami disaster preparedness through education and mangrove conservation. The objectives were to improve community knowledge on tsunami mitigation and to empower locals in mangrove planting and maintenance practices. The methodology involved a structured program conducted at Pantai Sawangan, Desa Puring, involving 30 participants from the mangrove community and local residents. The activities included pre-tests, educational sessions on tsunami mitigation and mangrove conservation, and post-tests to evaluate knowledge retention. Expert-led discussions highlighted the role of mangroves as natural barriers against tsunamis. Results showed a significant increase in participants' understanding of tsunami risks and mitigation strategies post-training. Participants actively engaged in practical sessions, demonstrating enhanced skills in mangrove planting and maintenance. Feedback indicated strong community support and a desire for continued educational initiatives. In conclusion, the program effectively improved community resilience through enhanced knowledge and practical skills in disaster preparedness and mangrove conservation. Continued socialization and educational programs are recommended to sustain community involvement and deepen understanding of disaster mitigation across diverse societal groups, ensuring long-term resilience against coastal hazards.
PENGGUNAAN EAR PLUG EFEKTIF MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR PASIEN ICU: STUDI PROSPEKTIF Waladani, Barkah; Utami, Wuri; Ernawati, Ernawati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i2.2591

Abstract

Gangguan tidur sering terjadi pada pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan dapat memengaruhi pemulihan klinis mereka. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gangguan tidur pada pasien ICU sering disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti kebisingan di sekitar ruang ICU. Intervensi sederhana, seperti penggunaan ear plug, mungkin dapat membantu mengurangi gangguan tidur yang disebabkan oleh lingkungan ICU. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan ear plug dalam meningkatkan kualitas tidur pasien di ruang ICU. Desain penelitian yang digunakan adalah desain pre eksperimental. Sampel terdiri dari 45 responden dengan kriteria pasien dirawat di ruang ICU minimal 3 hari, usia lebih dari 18 tahun, dan tidak dalam keadaan hamil. Responden diberikan intervensi ear plug sebelum tidur pada malam hari selama 2 hari, dengan teknik consecutive sampling. Pengukuran kualitas tidur dilakukan sebanyak 2 kali menggunakan the Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ), sebelum dan setelah 2 hari pemberian intervensi ear plug. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ear plug secara signifikan meningkatkan kualitas tidur pasien di ruang ICU. Skor kualitas tidur, yang diukur menggunakan RCSQ, mengalami peningkatan yang signifikan setelah intervensi ear plug. Hal ini menunjukkan bahwa pasien cenderung mengalami tidur yang lebih baik, lebih nyenyak, dan kurang terganggu oleh gangguan lingkungan di sekitar ruang ICU setelah menggunakan ear plug.
Program Deteksi Dini Skrining Kesehatan Mental Bagi Warga Binaan Di Rumah Tahanan Kelas IIB Kebumen Arifan Alyusuf , Berlianto Wisnu; Agustin, Ike Mardiati; Waladani, Barkah; Wardani, Anita Yunia; Husna , Aulia Fajriyatul; Erliningtyas , Fathonia; Savia, Hana; Rosida, Izzatur; Puspaningtyas, Mela
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 5 (2024): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v4i5.395

Abstract

Introduction: Background According to American psychotic association, Mental health is the result of a successful adjustment or lack of psychopathology. It also refers to a state in which one does not experience a breakdown in psychological aspects, emotional, eehavior, and social. According to who's regional asia Pacific in Indonesia, There are 9,162.886 cases or 3.7 %s of the population. According to basic health research 2018, the case of mental or mental illness in Indonesia has improved, especially on the Central Java, where prevalence of mental illness is approximately 4.4 %. In the prison house, An inmate will face various problems and sufferings. Theoretically, The major suffering the inmates suffered was the loss of freedom of movement. However, There's extra suffering from the loss of this freedom, which is: 1). Lost the chance to have sexual relations. 2). Loss of privacy rights. 3). Lost access to getting help and kindness. 4). Lost personal secrecy due to a negative stigma of society.5). Feeling the infantile process, it's the treatment that makes an adult feel like a child. Observe The purpose of this activity is to Detect Mental Health of Inmates in Kebumen Class IIB Prison. Method: This method of activity uses descriptive analysis methods Result and conclusion: According to the mental health screening prognosis that has been carried out to 135 inmates, the result of questionnaire depressive questionnaires 4.44 % is very bad, anxiety category 4.44 % is severe, and the stress category of 2.22 %s is very severe.Generated questionnaire 24,44 % has a GME/Psychotic /PTSD problem.