AbstrakPengajaran Alkitab yang hanya mengandalkan metode tradisional mengalami kesulitan karena dihadapkan pada kebutuhan jamaah dalam konteks era digital. Pengajaran Alkitab yang hanya fokus pada media digital mempunyai kelemahan dalam membangun hubungan antar jemaat. Dengan demikian, kedua metode ini dapat digabungkan menjadi satu dan disebut blended learning. Artikel ini menyajikan pengajaran Alkitab dengan metode blended learning yaitu gabungan antara sikola wangandro (istilah pertemuan doa dengan unsur didaktik dalam bahasa Nias) dan penggunaan media teknologi. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur dan membuahkan hasil, diantaranya pengajaran Alkitab tradisional dapat dipertahankan dan dipadukan dengan persekutuan online menggunakan media digital Abstract Bible teaching that only relies on traditional methods experiences difficulties because it is confronted with the needs of the congregation in the context of the digital era. Bible teaching that only focuses on digital media has weaknesses in building chemistry between congregations. Thus, these two methods can be combined into one and called blended learning. This article presents Bible teaching using the blended learning method, namely a combination of sikola wangandro (a term for prayer meeting with didactic elements in the Nias language) and the use of technological media. The research method used is a literature review and has some results for instances traditional Bible teaching can be maintained and combined with online fellowship using digital media.
Copyrights © 2023