PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika
Vol 6, No 1 (2015): SNFPF 2015 Prospek Pendidikan Sains 5 Tahun ke Depan

Penggunaan Metode Difraksi Celah Tunggal pada Penentuan Koefisien Pemuaian Panjang Alumunium (Al)

Wulandari, Puspita Septim ( Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret)
Radiyono, Yohanes ( Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret)



Article Info

Publish Date
12 Sep 2015

Abstract

Penulisan makalah Eksperimen Fisika II bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh kenaikan suhu dengan lebar difraksi yang dihasilkan dalam menentukan koefisien pemuaian pada Alumunium dengan metode difraksi celah tunggal, (2) mengetahui nilai koefisien pemuaian logam Alumunium yang diperoleh dari metode difraksi celah tunggal dengan analisis regresi linear.Metode penelitian adalah metode eksperimen. Prinsip dasar kerja alat penentuan koefisien pemuaian panjang pada Alumunium dengan metode difraksi celah tunggal yaitu menembakkan cahaya laser melalui celah yang tipis hingga menimbulkan pola-pola difraksi yang berupa pola gelap dan pola terang yang ditangkap oleh layar. Setiap kenaikan suhu tertentu yang terbaca oleh termometer, logam Alumunium akan memuai. Pengukuran lebar difraksi dilakukan setiap kenaikan suhu tertentu dengan mengunakan milimeterblock sebagai layar. Kemudian menggunakan analisis regresi linier hubungan antar suhu (T) dengan seperlebar difraksi (1/Z). Koefisien pemuaian dihitung dari gradien garis hasil regresi T terhadap 1/Z.Berdasarkan hasil percobaan, semakin suhunya meningkat maka Alumunium akan memuai. Pemuaian ditandai dengan semakin lebarnya celah. Akibatnya ketika suhu semakin meningkat maka lebar celah pola difraksi yang dihasilkan akan semakin sempit. Sehingga dapat diartikan bahwa kenaikan suhu sebanding dengan seperlebar difraksi. Nilai koefisien pemuaian pada Alumunium dapat dihitung dengan dua cara yaitu dengan cara kuadrat terkecil dalam persamaan regresi linier dan dengan metode grafik. Persamaan untuk menghitung koefisien pemuaian panjang adalah, dengan perhitungan ralat yaitu. Berdasarkan teori, nialai koefisien pemuaian panjang Alumunium sebesar 24×10-6 (0C)-1. Berdasarkan eksperimen, perhitungan dengan cara kuadrat terkecil dalam persamaan regresi linier diperoleh nilai koefisien pemuaian panjang Alumunium sebesar(0C)-1. Sedangakan dengan perhitungan koefisien pemuaian panjang Alumunium dengan cara metode grafik diperoleh nilai sebesar 27,43×10-6 (0C)-1.Kata kunci : pemuaian, koefisien pemuaian Alumunium, difraksi celah tunggal

Copyrights © 2015