Itik Kamang memiliki bobot hidup dengan keragaman tinggi, sehingga perlunya dilakukan penelitian terhadap itik lokal di Sumatera Barat, yaitu itik Kamang, berupa keragaman pertambahan dan bobot hidup itik sampai umur 10 minggu dalam upaya pengambilan dasar keputusan pengembangan itik lokal di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan itik Kamang sebanyak 200 ekor, yang terdiri atas 100 ekor itik jantan dan 100 ekor itik betina, yang dipelihara mulai dari umur 1 hari sampai 10 minggu. Parameter yang diamati, yaitu pertambahan dan bobot hidup setiap minggu. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif berupa nilai rata-rata, simpangan baku, dan koefisien keragaman. Nilai koefisien keragaman pertambahan dan bobot hidup itik Kamang termasuk dalam kategori tinggi, yaitu bernilai di atas 15%. Sehingga perlunya dilakukannya seleksi pada Itik Kamang terhadap performa pertambahan dan bobot sebagai upaya pembentukan itik pedaging lokal unggul di Sumatera Barat. Itik Kamang memiliki bobot hidup dengan keragaman tinggi, sehingga perlunya dilakukan penelitian terhadap itik lokal di Sumatera Barat, yaitu itik Kamang, berupa keragaman pertambahan dan bobot hidup itik sampai umur 10 minggu dalam upaya pengambilan dasar keputusan pengembangan itik lokal di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan itik Kamang sebanyak 200 ekor, yang terdiri atas 100 ekor itik jantan dan 100 ekor itik betina, yang dipelihara mulai dari umur 1 hari sampai 10 minggu. Parameter yang diamati, yaitu pertambahan dan bobot hidup setiap minggu. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif berupa nilai rata-rata, simpangan baku, dan koefisien keragaman. Nilai koefisien keragaman pertambahan dan bobot hidup itik Kamang termasuk dalam kategori tinggi, yaitu bernilai di atas 15%. Sehingga perlunya dilakukannya seleksi pada Itik Kamang terhadap performa pertambahan dan bobot sebagai upaya pembentukan itik pedaging lokal unggul di Sumatera Barat.
Copyrights © 2023