Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Keragaman Fenotipe Kualitatif dan Kuantitatif Itik Sikumbang Jonti sebagai Plasma Nutfah di Sumatera Barat Arlina, Firda; Husmaini, Sabrina; Rhoudha, R.; Sardi, W. R.; Rafian, T.
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 3 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i3.173

Abstract

Abstract This research was aimed to identifiaty qualitative and quantitative phenotypic polymorphism of Sikumbang Jonti Duck in Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh Sumatera Barat. This research used 206 Sikumbang Jonti duck that were sexual maturity (22-48 weeks), divided of 50 males and 156 females. The qualitative traits observeted were head color, neck color, breaks color, back color, primary wings color, tail color, thigh color, bill color, and shank color. The quantitative traits observed were body weight (kg), beak width (cm), beak length (cm), neck length (cm), wing length (cm), femur length (cm), tibia length (cm), shank length (cm), back length (cm), number of primary wing feathers (strands), number of secondary wing feathers (strands), pelvic width (cm), and chest circumference (cm). The result showed that color of Sikumbang Jonti duck was dominated by white. Male Sikumbang Jonti duck had color head was white-black, and female had color head was white. In addition, the Sikumbang Jonti duck had green primary wing feathers like a beetle. The coefficient of diversity of the Sikumbang Jonti duck was low for beak width, tibia length (female), number of primary wing feathers, and number of secondary wing feathers, moderate value for body weight, beak length, neck length, wing length, femur length (female), length tibia (male), shank length, back length, perlvis width (females), and chest circumference (males), and high value for femur length (males). Keywords: Duck morphometric; Germplasm; Pattern color; Payakumbuh; Sumatera barat Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi keragaman fenotipe kualitatif dan kuantitatif itik Sikumbang Jonti di Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan 206 ekor itik Sikumbang Jonti yang sudah dewasa kelamin (22 – 48 minggu), terdiri dari 50 ekor jantan dan 156 ekor betina. Sifat kualitatif yang diamati adalah warna bulu head, warna bulu neck, warna bulu breaks, warna back, warna primary wings, warna tail, warna thigh, warna bill, dan warna shank. Sifat kuantitatif yang diamati adalah bobot badan (kg), lebar paruh (cm), panjang paruh (cm), panjang leher (cm), panjang sayap (cm), panjang femur (cm), panjang tibia (cm), panjang shank (cm), panjang punggung (cm), jumlah bulu sayap primer (helai), jumlah bulu sayap sekunder(helai), lebar pelvis (cm), dan lingkar dada (cm). Hasil menunjukkan warna bulu itik Sikumbang Jonti didominasi dengan warna bulu putih. Warna bulu kepala itik Sikumbang Jonti jantan berwarna putih-hitam, sedangkan itik Sikumbang Jonti betina berwarna putih. Selain itu, itik Sikumbang Jonti memiliki warna bulu sayap primer berwarna hijau seperti kumbang. Koefisien keragaman itik Sikumbang Jonti bernilai rendah untuk lebar paruh, panjang tibia (betina), jumlah bulu sayap primer, dan jumlah bulu sayap sekunder, bernilai sedang untuk bobot badan, panjang paruh, panjang leher, panjang sayap, panajng femur (betina), panjang tibia (jantan), panjang shank, panjang punggung, lebar perlvis (betina), dan lingkar dada (jantan), dan bernilai tinggi untuk panjang femur (jantan). Keragaman fenotipe kualitatif dan kuantitatif pada itik Sikumbang Jonti relatif seragam, kecuali pada fenotipe kuantitatif panjang femur pada itik Sikumbang Jonti jantan memiliki keragaman tinggi. Kata kunci: Morfometrik itik; Payakumbuh; Plasma nutfah; Sumatera barat; Warna bulu
Penggunaan Lumpur Sawit Fermentasi dengan Neurospora sp dan Suplementasi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus) terhadap Performa Ayam Ras Petelur di Desa Srikaton Yosi Fenita; Irma Badarina; Basyarudin Zain; Teguh Rafian
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.10.1.44-50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan lumpur sawit yang telah difermentasi dengan Neurospora sp dan ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) terhadap performa produksi ayam ras petelur. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Juni sampai dengan 5 Juli 2014 di peternakan ayam ras petelur, Desa Srikaton, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, menggunakan 60 ekor ayam berumur 9 bulan yang terbagi dalam 2 perlakuan dengan 30 sampel yang ditempatkan pada kandang baterai individual (individual cage). Perlakuan terdiri dari P1 (ransum dengan 15% LSF + 0,6% EDK) dan P2 (ransum peternak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan LSF dan EDK menurunkan konsumsi ransum, meningkatkan persentase produksi telur (%), meningkatkan produksi telur (butir), meningkatkan produksi telur/produksi massa (gram), dan meningkatkan nilai konversi ransum (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan lumpur sawit fermentasi pada taraf 15% dan ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) pada taraf 0,6% dalam ransum tidak meningkatkan konsumsi ransum, tetapi dapat meningkatkan produksi telur dan memperbaiki konversi ransum ayam ras petelur. Kata Kunci : Lumpur sawit fermentasi, ekstrak daun katuk, ayam ras petelur.
PEMANFAATAN MINERAL ORGANIK UNTUK TERNAK RUMINANSIA DI KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN Muhtarudin Muhtarudin; Akhmad Dakhlan; Ali Husni; Dian Kurniawati; Teguh Rafian
Jurnal Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): JM-PKM
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.104 KB) | DOI: 10.37090/jmpkm.v1i2.730

Abstract

Dalam usaha peternakan kambing dan sapi yang dilakukan di kelompok ternak Kelompok Tani Fajar Baru saat ini permasalahan utama adalah kebutuhan nutrisi pakan dan kualitas bahan pakan ternak kambing dan sapi. Manfaat dari kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatkan pendapatan peternak melalui peningkatan kualitas budidaya dengan pemberian pakan yang cukup dan asupan mineral yang sesuai kebutuhan. Kegiatan pengabdian berupa penyuluhan dan diskusi dengan anggota kelompok ternak melalui penggunaan mineral organik untuk ternak ruminansia (Kambing dan Sapi) untuk mendapatkan nilai lebih bagi perekonomian keluarga. Evaluasi dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu evaluasi awal, evaluasi proses dan evaluasi akhir atas kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan pengabdian memberikan manfaat yang luar biasa terhadap pengetahuan dan kemampuan peternak tentang pembuatan dan penggunaan mineral organik untuk meningkatkan pertumbuhan ternak ruminansia (Kambing dan Sapi). Tingkat pengetahuan peternak sebelum pelaksanaan adalah 50,78% kemudian meningkat menjadi 88,11% setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh tim membawa perubahan yang sangat baik terhadap kualitas pengetahuan dan ketrampilan kelompok ternak mengenai pembuatan dan pemberian mineral organik yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan daging sapi dan kambing yang dipelihara kelompok Ternak Desa Pajar Baru, Jati Agung, Lampung Selatan.
Polymorphism of Prolactin Gene (PRL/PstI) In Sikumbang Jonti Duck Using PCR-RFLP Methods Teguh Rafian; Yurnalis Yurnalis; Yosi Fenita; Rafi Iskandarsyah
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 17 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.17.3.170-174

Abstract

This study is aimed to determine polymorphism of the Prolactin gene (PRL|PstI) in Sikumbang Jonti ducks using PCR-RFLP (Polymerase Chain Reaction–Restriction Fragment Length Polymorphism) method. This study used 56 Sikumbang Jonti ducks whose blood samples were taken. Gene amplification used a pair of primers forward 5' TGC AAA CCA TAA AAG AAA AGA 3' and reverse 5' CAA TGA AAA GTG GCA AAG CAA 3', which resulted in a 400 bp fragment in exon 5 of the Prolactin (PRL) gene. The amplification product was restricted using the PstI enzyme, which recognizes the truncation site (5' G↓ACGTC 3'). From 56 samples of Sikumbang Jonti ducks identified, just one genotype was found, homozygous (-/-) with only one allele (-). Analysis of the restriction product in Sikumbang Jonti ducks obtained a uniform genetic variation of PRL|PstI (monomorphic) with an allele frequency (-) of 100%.
PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KAMPUNG (Gallus Gallus Domesticus) DI PETERNAKAN PEMBIBITAN THE MOTHER Riyanti Riyanti; Khaira Nova; Teguh Rafian; Sulastri Sulastri; Adityo Suhadi; Mentari Mentari
Wahana Peternakan Vol. 7 No. 1 (2023): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v7i1.829

Abstract

This study aims to identify the quantitative and qualitative performance of native chickens in The Mother breeding farm. This study used 50 male native chickens and 50 female native chickens aged 7 months. Variables observed included body hair pattern color, comb shape, comb color, shank color, eye color, beak color, body weight, chest circumference, shank length, shank circumference, body length, pubic bone length to chest, pubic bone distance and length wing span. Data were analyzed using descriptive analysis. The results of this study indicate that the body color of the male is Columbian (100%), while the female is solid black (62%), columbian (22%) and speckled or dotted (16%). The male cockscomb is pea (86%) and single (14%), while the female is pea (70%), walnut (20%) and single (10%). The color of the male comb is red (100%), while the female is red (98%) and black (2%). The shank color of males is yellow (74%), black (14%) and white (12%), females are black (74%), white (16%) and yellow (10%). Male eye color is orange (76%) and yellow (24%), while females are orange (66%), yellow (20%) and brown (14%). The color of the male's beak is yellow (54%), black and yellow (38%) and white (8%), while the female's beak is black and yellow (82%), yellow (10%) and white (8%). The results of the quantitative characteristics of the study showed that the male body weight was 2.22 ± 2.02 kg and the female was 1.71 ± 0.25 kg, the male chest circumference was 33.9 ± 3.68 cm and the female was 30.67 ± 2.08 cm, the length male shank 9.61 ± 0.89 cm and female 27 ± 0.59 cm, male shank circumference 5.52 ± 0.65 cm and female 4.4 ± 0.5 cm, male body length 20.27 ± 1.17 cm and female 20.40 ± 2.27 cm, the length of the pubic bone to the chest of the female is 7.87 ± 1.06 cm, the distance between the pubic bones is 2.8 ± 0.49 cm, the length of the male wing span is 23.28 ±2.18 cm and females 16.61±2.44 cm. The conclusion of this study is that the quantitative and qualitative characteristics of free-range chickens on The Mother farm are diverse and selection can be made. Keywords: Domestication chicken, Selection, Quality breeds, Lampung Province
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Teguh Rafian
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Mei 2023
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2023.7.2.000

Abstract

Chief Editor Kusuma Adhianto Associate Editor Dian Septinova Ratna Ermawati Fitria Tsani Farda Etha ‘Azizah Hasiib Editorial Board Rudy Sutrisna Farida Fathul Ali Husni Erwanto Rr. Riyanti Syahrio Tantalo Khaira Nova Sri Suharyati Purnama Edy Santosa Siswanto Liman Teguh Rafian
SOSIALISASI PENGOLAHAN TELUR ASIN AYAM RAS DI DESA MARGO LESTARI, KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Teguh Rafian; Miki Suhadi; Yuli Wahyu Tri Mulyani; Elia Agustiana; Kusuma Adhianto; Dian Kurniawati
Jurnal Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): JM-PKM
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jmpkm.v2i1.922

Abstract

Margo Lestari Village is a village with potential as a laying hen farming center. This can be seen from the people who raise laying hens. However, the high egg production in the village is not matched by egg sales or marketing. This results in the production of eggs that can rot before being utilized or consumed because eggs have a fairly short shelf life. Thus, it is hoped that this service activity can increase the income of farmers through improving the quality of salted egg products from laying hen eggs in Margo Lestari Village. This counseling activity uses the lecture method and question and answer section. Extension activities were carried out on Wednesday, October 26, 2022 at 09.00 to 12.30 WIB at the Margo Lestari Village Hall, Jati Agung District, South Lampung Regency. The socialization was attended by 20 people, most of whom were breeders. After carrying out community service activities, it can be concluded that there are several things obtained by farmers as participants, namely increasing knowledge related to processing poultry farm products into salted eggs to increase the selling price and shelf life of production eggs in an effort to increase the economic value of farmers. Keywords: Processed Livestock Products, Economic Value, Egg Storability
Polymorphism of Sikumbang Jonti ducks Growth Hormone (GH) Gene using PCR-RFLP Methods Teguh Rafian; Yurnalis Yurnalis; Husmaini Husmaini; Firda Arlina
AGRITROPICA : Journal of Agricultural Sciences Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/j.agritropica.6.1.8-13

Abstract

This research aimed to identify polymorphism of the GH gene in Sikumbang Jonti ducks using the PCR-RFLP (polymerase chain reaction-restriction fragment length polymorphism) method as a candidate for genetic marker selection. This research used 123 blood samples of male and female Sikumbang Jonti ducks. The ducks were eight weeks old and kept intensively at the UPT Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Blood samples of Sikumbang Jonti ducks were taken through the brachial vein as much as ± 2 mL. The Genomic DNA Purification Kit (Promega) protocol isolated DNA from blood samples. A pair of primers F amplified the total DNA: 5'-GGA CAG CCT GAG GAA AGA GT-3 'and R: 5'-GTG GAA GGT GGG GAG ACT TC-3', which produced a fragment region of the GH gene exon 3 with a cut region of part intron two and part intron 3 with a primary length of 833 bp. The amplified product was restricted by the enzyme TasI which recognizes the cutting site (↓AATT). Based on the restriction results, two (2) genotypes were obtained, namely homozygous (-/-) as many as four (4) and homozygous (+/+) as many as 119. The analysis of restriction products included the allele frequency, namely the allele (+) of 0.98 and the allele (-) of 0.02, and genotypes frequency of homozygous (-/-) of 0.03 and homozygous genotypes (+/+) of 0.97. The diversity of the GH gene is in the Hardy-Weinberg equilibrium. Based on the research results, it can be concluded that there is diversity in the GH gene of the Sikumbang Jonti duck, and it is in the Hardy-Weinberg equilibrium, so it can be used as a candidate for the genetic marker of ducks.
POTENSI ITIK SIKUMBANG JONTI SEBAGAI ITIK LOKAL UNGGUL DI SUMATERA BARAT Teguh Rafian; Dian Lestari; Jonathan Anugrah Lase; Woki Bilyaro; David Julian; Riki Hiskia Candra; Fadhli Fajri
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.7

Abstract

Informasi performa itik Sikumbang Jonti, baik sebagai pedaging maupun petelur masih sangat minim. Sehingga perlunya untuk mengetahui informasi tentang itik Sikumbang Jonti, sebagai salah satu itik lokal Sumatera Barat yang dapat dimanfaatkan sebagai itik petelur dan pedaging. Itik Sikumbang Jonti memiliki bobot hidup sebesar 897,8±159,95 gram (selama 8 minggu pemeliharaan) dan 1.486,60 gram (selama 12 minggu pemeliharaan), produksi telur 22,92 ± 13,33 % dengan bobot telur 64,21 ± 2,99 gram/butir selama 9 minggu masa produksi, dapat beradaptasi pada lingkungan tinggi dan juga rendah, memiliki rasio jantan dan betina 1:6, dan memiliki kualitas semen yang baik.
JURNAL REVIEW: PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI FEED ADDITIF TERHADAP KANDUNGAN MDA PADA AYAM BROILER YANG MENDAPATKAN CEKAMAN PANAS Woki Bilyaro; Teguh Rafian; Dian Lestari; Jonathan Anugrah Lase; Boby Arya Putra; Ulvi Fitri Handayani
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan berbagai feed aditif terhadap kandungan malondialdehida (MDA) pada ayam broiler yang mengalami cekaman panas. Ayam broiler yang terpapar suhu tinggi mengalami stres oksidatif yang dapat menyebabkan peningkatan produksi MDA dalam daging. Penambahan feed aditif dengan sifat antioksidan diharapkan dapat mengurangi kandungan MDA dan melindungi kualitas daging ayam broiler. Metode penulisan dilakukan dengan cara melakukan Pencarian literatur menggunakan basis data jurnal ilmiah atau mesin pencari akademik seperti PubMed, Google Scholar, atau Scopus. Gunakan kata kunci yang relevan seperti "feed aditif", "ayam broiler", "stres panas", "MDA", dan kombinasi kata kunci yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vitamin E, vitamin C, dan beberapa herbal dan ekstrak tanaman tertentu yang secara signifikan mengurangi kandungan MDA pada daging ayam broiler yang terpapar cekaman panas. Vitamin E dan vitamin C, dengan sifat antioksidan yang kuat, efektif dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan menghambat pembentukan MDA. Penambahan herbal dan ekstrak tanaman juga memberikan efek positif dalam mengurangi kandungan MDA, meskipun perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme aksi yang lebih rinci dan dosis yang optimal. Temuan ini memberikan wawasan penting dalam pengembangan strategi nutrisi untuk meningkatkan kualitas daging ayam broiler yang mengalami cekaman panas. Penambahan feed aditif dengan sifat antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, herbal dan ekstrak tanaman tertentu dapat menjadi solusi yang efektif dalam melindungi daging ayam broiler dari kerusakan oksidatif dan mempertahankan kualitasnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dengan lebih jelas mekanisme aksi dan dosis yang tepat dari feed aditif ini dalam kondisi cekaman panas pada ayam broiler.