cover
Contact Name
Fadhli Fajri
Contact Email
fadhlifajri@politala.ac.id
Phone
+6282310884840
Journal Mail Official
jpb@politala.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani No.Km.06, Desa Pemuda, Kec. Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan 70815
Location
Kab. tanah laut,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Peternakan Borneo
ISSN : 29854113     EISSN : 29853923     DOI : https://doi.org/10.34128/jpb.v2i1.8
Jurnal Peternakan Borneo (JPB) encompasses a broad range of research topics in animal sciences: Feed Nutrition and Technology, Livestock Production, Animal Product Technology, Livestock Socio-Economics.
Articles 30 Documents
DINAMIKA POPULASI TERNAK KERBAU DI KECAMATAN BATANGKAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN Syahminan, Auli Two Putra; Jannah, Hidayatul; Fajri, Fadhli
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui dinamika populasi ternak kerbau di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode survei dan melakukan pengamatan serta wawancara langsung dengan responden (peternak). Penetapan responden dengan teknik simple random sampling menggunakan rumus Slovin dan peternak yang menjadikan responden di tetapkan dengan metode Snowball. Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 88 peternak. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa populasi ternak kerbau di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat mengalami peningkatan sebesar 8,11% pertahun dari total populasi. Dilihat dari hasil penelitian diperoleh jumlah faktor input ternak kerbau sebanyak 143 ekor atau 49,65% dari total keseluruhan populasi ternak kerbau dan faktor output sebanyak 56 ekor atau 19,45% dari total keseluruhan populasi ternak kerbau. Ternak kerbau pedet umur 0-1 tahun berjumlah 51 ekor atau 17,71%, ternak kerbau muda umur 1-2 tahun berjumlah 71 ekor atau 24,65% dan ternak kerbau dewasa umur >2 tahun berjumlah 166 ekor atau 57,64% dari total populasi.
Sifat Kimia Pado, Ikan Fermentasi Tradisional Dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat Jannah, Hidayatul; Syahminan, Auli Two Putra; Fajri, Fadhli
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.3

Abstract

Pado adalah ikan fermentasi khas dari Sumatera Barat yang dihasilkan dari campuran biji simauang (Pangium edule Reinw) dan ampas kelapa yang disimpan dalam plastik tertutup selama 6-7 hari. Sebagai makanan asli, pado diproduksi secara terbatas di beberapa daerah di provinsi ini, sehingga sangat sulit ditemukan untuk dikonsumsi masyarakat. Penelitian untuk mengetahui kadar air, protein, lemak, dan abu, serta pH pado komersial telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Sampel yang diperoleh dari 3 penjual pado di Kabupaten Agam dikumpulkan untuk analisis laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pado mengandung kadar air 59,51%, protein 21,44%, lemak 6,44%, dan pH 4,42. Informasi dasar dari penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya sebagai upaya awal untuk mensosialisasikan produk pangan lokal
PEMANFAATAN LIMBAH IKAN LAUT SEBAGAI PAKAN BURUNG PUYUH Kuswoyo, Anton; Aulia, Rida; Ningsih, Yuliana
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.4

Abstract

Limbah ikan laut merupakan salah satu permasalahan terbesar dalam industri pengolahan ikan. Limbah ikan laut dapat mencemari lingkungan baik didarat maupun diperairan, karena limbah ikan laut masih mengandung protein yang cukup tinggi. Limbah ikan laut semakin bertambah dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Limbah ikan laut dapat berupa ikan yang tidak layak dikonsumsi dan dibiarkan begitu saja, oleh karena itu dilakukan pembuatan tepung ikan sebagai bahan baku pembuatan pakan burung puyuh. Pakan khusus burung puyuh sampai sekarang belum ditemukan, sehingga pakan yang sering digunakan peternak adalah bama. Biaya pakan yang tinggi diiringi waktu pemeliharaan yang cukup lama adalah hambatan terbesar dalam budidaya burung puyuh. Sehingga upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu membuat pakan burung puyuh berbahan dasar tepung ikan dari limbah ikan laut. Adapun tujuan pada penelitian ini yaitu menjelaskan proses pengolahan limbah ikan laut menjadi pakan burung puyuh, menganalisa formulasi terbaik dan pengaplikasian pembuatan pakan untuk persentasi telur burung puyuh dan menganalisa hasil pengujian kadar air, kadar abu, dan uji kualitatif protein pakan burung puyuh dari limbah ikan laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 3 perlakuan dan 1 kontrol, dimana setiap perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Pengujian yang dilakukan yaitu uji yang terdiri dari kadar air, kadar abu dan uji kualitatif protein. Hasil terbaik yang didapatkan pada perlakuan yang ketiga, dimana dapat dilihat dari hasil uji kadar air sebesar 7,27%, kadar abu 9,23% dan uji protein pada perlakuan ketiga memiliki kandungan protein lebih banyak, hal ini sesuai dengan pengaplikasian pakan terhadap burung puyuh pada perlakuan ketiga produktifitas telur mencapai 73-82%. Sehingga kesimpulan pada penelitian ini formulasi pakan terbaik terdapat pada perlakuan ketiga.
POTENSI RANSUM BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI PENGGANTI RANSUM KOMERSIL TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN KADAR ABU Hutabarat, Amelia Lulu Rosalin; Fajri, Fadhli; Maulana, Fajri; Lestari, Wenni Meika; Sandri, Dwi; Febrina, Bunga Putri; Ali, Abdul Muta; Jannah, Noor; Persada, Anggun Angkasa Bela; Zein, Mufrida; Chalid, Sihabuddin
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ransum berbasis bahan baku lokal sebagai pengganti ransum komersil terhadap kadar air dan abu. Penelitian ini menggunakan bahan pakan lokal yang ada di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri dari jagung lokal, dedak padi, bungkil inti sawit, tepung ikan, maggot, tepung batu, topmix dan juga ransum komersil. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan ransum dan 4 ulangan. Ransum perlakuan yaitu A (100 % Ransum Komersil / Kontrol), B (75 % Ransum komersil + 25 % Ransum Lokal) C (50 % Ransum Komersil + 50 % Ransum Lokal), D (25 % Ransum Komersil + 75 % Ransum Lokal) dan E (100 % Ransum Basal Lokal). Parameter yang diukur adalah kadar air (%) dan kadar abu (%). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas nutrisi ransum lokal dan ransum pabrikan pada komposisi tertentu memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air dan kadar abu. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa komposisi campuran ransum lokal dan ransum komersil tidak berpengaruh terhadap kandungan nutrisi terutama kadar air dan kadar abu. Kadar air berkisar 11,64% -12,38% dan kadar abu berkisar 16,14% - 16,76%.
PENGARUH SUBSTITUSI PAKAN TERNAK TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONSUMSI RANSUM AYAM PEDAGING Kuswoyo, Anton; Safitri, Rika; Kiptiah, Mariatul
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.6

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor penting untuk kebutuhan hidup ternak khususnya ayam pedaging. Produktivitas ternak ditentukan oleh faktor nutrisi dan pakan ternak. Pakan ternak dapat diolah menggunakan dedak fermentasi, tepung gaplek, tepung ikan dan tepung jagung. Pengolahan pakan yang baik yaitu dari dedak dan gaplek karena sangat cocok untuk tambahan makanan yang dikhususkan buat ayam ras pedaging. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pakan ternak terhadap pertambahan bobot badan dan konsumsi ransum ayam pedaging. Penelitian ini diawali dengan pengolahan pakan ternak dengan formulasi bahan yang berbeda-beda pada setiap perlakuan yaitu P0 (pakan ternak asli buatan pabrik); P1 (pakan ternak dari dedak fermentasi dan tepung gaplek); P2 dan P3 (pakan ternak dari dedak fermentasi, tepung gaplek, tepung jagung dan tepung ikan) pakan ternak diberikan pada ayam pedaging dan diamati perubahan yang terjadi yaitu meliputi pertambahan bobot badan dan konsumsi ransum ayam pedaging setiap harinya dan data yang telah didapatkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa masing-masing ayam mengalami kenaikan bobot badan selama 7 hari pengamatan yaitu ayam A sebesar 285 gram, ayam B sebesar 761 gram, ayam C sebesar 297 gram dan ayam D sebesar 377 gram. Dan untuk konsumsi ransum masing-masing ayam yaitu untuk ayam A sebanyak 860 gram, ayam B sebanyak 810 gram, ayam C sebanyak 777 gram dan ayam D sebanyak 721 gram. Jadi untuk pakan ternak buatan pabrik dan pakan ternak buatan sendiri sama-sama memberikan manfaat untuk pertambahan bobot badan dan konsumsi ransum ayam pedaging. Sehingga dengan pengolahan pakan ternak sendiri akan lebih menghemat biaya.
POTENSI ITIK SIKUMBANG JONTI SEBAGAI ITIK LOKAL UNGGUL DI SUMATERA BARAT Teguh Rafian; Dian Lestari; Jonathan Anugrah Lase; Woki Bilyaro; David Julian; Riki Hiskia Candra; Fadhli Fajri
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.7

Abstract

Informasi performa itik Sikumbang Jonti, baik sebagai pedaging maupun petelur masih sangat minim. Sehingga perlunya untuk mengetahui informasi tentang itik Sikumbang Jonti, sebagai salah satu itik lokal Sumatera Barat yang dapat dimanfaatkan sebagai itik petelur dan pedaging. Itik Sikumbang Jonti memiliki bobot hidup sebesar 897,8±159,95 gram (selama 8 minggu pemeliharaan) dan 1.486,60 gram (selama 12 minggu pemeliharaan), produksi telur 22,92 ± 13,33 % dengan bobot telur 64,21 ± 2,99 gram/butir selama 9 minggu masa produksi, dapat beradaptasi pada lingkungan tinggi dan juga rendah, memiliki rasio jantan dan betina 1:6, dan memiliki kualitas semen yang baik.
FERRTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK BAYANG YANG DIPELIHARA PADA SISTEM PEMELIHARAAN EKSTENSIF DAN SEMI INTENSIF Firda Arlina; Sabrina Sabrina; Sri Devi Angraini
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.8

Abstract

Itik Bayang merupakan salah satu plasma nutfah ternak unggas yang dikembangkan di daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Ternak itik ini sudah dimasukkan dalam rumpun ternak melalui Keputusan Menteri Pertanian No.2835/Kpts/Lb,430. Sulitnya memeproleh bibit merupakan kendala dalam pengembangan itik Bayang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pemeliharaan ekstensif dan semi intensif terhadap fertilitas dan daya tetas telur itik Bayang. Total 960 butir telur itik Bayang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola split plot dengan 3 x 2 dengan 4 ulangan. Penetasan menggunakan tiga mesin tetas (A1, A2, A3) sebagai main plot dan 2 kelompok system pemeliharaan (B1, B2). Uji lanjut yang digunakan adalah Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Peubah yang diamati adalah fertilitas, daya tetas, bobot tetas dan daya hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa system pemeliharaan ekstensif dan semi intensif memberikan pengaruh yang sangay nyata (P<0.01) terhadap fertilitas dan daya tetas telur itik Bayang, namun tidak menununjukkan pengaruh (P>0.05) terhadap bobot tetas dan daya hidup selama satu minggu. Pada pemeliharaan ekstensif fertilitas telur itik Bayang 88.33%, daya tetas berdasarkan telur yang masuk 48.80% dan berdasarkan telur yang fertil 54.82%. Rataan bobot tetas DOD dan daya hidup selama satu minggu pada kedua sistem pemeliharaan adalah 42.17 gr dan 96.60%.
JURNAL REVIEW: PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI FEED ADDITIF TERHADAP KANDUNGAN MDA PADA AYAM BROILER YANG MENDAPATKAN CEKAMAN PANAS Woki Bilyaro; Teguh Rafian; Dian Lestari; Jonathan Anugrah Lase; Boby Arya Putra; Ulvi Fitri Handayani
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan berbagai feed aditif terhadap kandungan malondialdehida (MDA) pada ayam broiler yang mengalami cekaman panas. Ayam broiler yang terpapar suhu tinggi mengalami stres oksidatif yang dapat menyebabkan peningkatan produksi MDA dalam daging. Penambahan feed aditif dengan sifat antioksidan diharapkan dapat mengurangi kandungan MDA dan melindungi kualitas daging ayam broiler. Metode penulisan dilakukan dengan cara melakukan Pencarian literatur menggunakan basis data jurnal ilmiah atau mesin pencari akademik seperti PubMed, Google Scholar, atau Scopus. Gunakan kata kunci yang relevan seperti "feed aditif", "ayam broiler", "stres panas", "MDA", dan kombinasi kata kunci yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vitamin E, vitamin C, dan beberapa herbal dan ekstrak tanaman tertentu yang secara signifikan mengurangi kandungan MDA pada daging ayam broiler yang terpapar cekaman panas. Vitamin E dan vitamin C, dengan sifat antioksidan yang kuat, efektif dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan menghambat pembentukan MDA. Penambahan herbal dan ekstrak tanaman juga memberikan efek positif dalam mengurangi kandungan MDA, meskipun perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme aksi yang lebih rinci dan dosis yang optimal. Temuan ini memberikan wawasan penting dalam pengembangan strategi nutrisi untuk meningkatkan kualitas daging ayam broiler yang mengalami cekaman panas. Penambahan feed aditif dengan sifat antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, herbal dan ekstrak tanaman tertentu dapat menjadi solusi yang efektif dalam melindungi daging ayam broiler dari kerusakan oksidatif dan mempertahankan kualitasnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dengan lebih jelas mekanisme aksi dan dosis yang tepat dari feed aditif ini dalam kondisi cekaman panas pada ayam broiler.
IDENTIFIKASI POTENSI PENGEMBANGAN KERBAU RAWA DENGAN METODE LOCATION QUANTIENT (LQ) DI KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Bagus Dimas Setiawan; Zulhapi Utama Adlan; Putri Zulia Jati
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kerbau rawa dengan menggunakan analisis LQ (Location Quotient) untuk mendukung pengembangan peternakan yang berkelanjutan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data yang digunakan data sekunder dimana untuk dapat mengidentifikasi daerah basis pengembangan dengan analisis LQ (Location Quotient). Data yang diperoleh ditabulasi dan ditampilkan dalam bentuk tabel serta gambar kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan untuk daerah basis pengembangan ternak kerbau ada di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Ulu Rawas, Kecamatan Rupit, dan Kecamatan Rawas Ulu. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi perbaikan untuk populasi ternak kerbau rawa serta melakukan introduksi sistem pengembangan kerbau rawa pada daerah basis dimana untuk mendukung peternakan yang berkelanjutan.
PROFIL FITOKIMIA EKSTRAK DAUN GELINGGANG (Cassia alata L.) SEBAGAI KANDIDAT ANTIBIOTIC GROWTH PROMOTER (AGP) TERNAK UNGGAS Fadhli Fajri; Wenni Meika Lestari; Bunga Putri Febrina; Dwi Sandri; Fajri Maulana; Amelia Lulu Rosalin Hutabarat; Abdul Muta
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.14

Abstract

Tanaman gelinggang (Cassia alata L.) merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan dari Kalimantan Selatan, dan tanaman yang berpotensi mengandung senyawa fitokimia yang bersifat antibakteri dan dapat digunakan sebagai Antibiotic Growth Promoter (AGP) untuk ternak unggas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia yang terkandung di dalam ekstrak daun gelinggang. Sampel daun gelinggang diperoleh dari Kab. Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut air, dan dilanjutkan dengan uji kandungan fitokimia. Hasil uji kandungan fitokimia ekstrak air daun gelinggang positif mengandung senyawa fenolik, flafonoid, saponin dan tanin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak air daun gelinggang (Cassia alata L.) mengandung senyawa fenolik, flavonoid, saponin dan tanin yang dapat bersifat antibakteri dan dapat digunakan sebagai Antibiotic Growth Promoter (AGP) untuk ternak unggas.

Page 1 of 3 | Total Record : 30