ABSTRAK Vaksinasi campak mengakibatkan penurunan 80% kematian akibat campak antara tahun 2000 dan 2017 di seluruh dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan pemberian imunisasi campak pada bayi usia 9-24 bulan. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen dengan menggunakan metode Deskriptif Analitik melalui pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 9-24 bulan mulai dari bulan Januari – Desember tahun 2023 sebanyak 96 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah tehnik total populasi. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar cheklist dan buku laporan cakupan imunisasi tahunan Puskesmas Peusangan Selatan. Penelitian ini menganalisa data menggunakan uji statistik Chi-Square dengan nilai signifikansi 5%. Hasil univariate berdasarkan usia ibu diperoleh mayoritas usia normal tidak memberikan imunisasi campak sebanyak 56 responden (81,2%), berdasarkan pendidikan ibu mayoritas pendidikan sedang tidak memberikan imunisasi campak sebanyak 53 responden (76,8%) dan berdasarkan pekerjaan ibu mayoritas profesi IRT tidak memberikan imunisasi campak sebesar 43 responden (62,%). Hasil bivariat yang didapatkan dari hubungan karakteristik ibu dengan pemberian imunisasi campak pada bayi usia 9-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Peusangan Selatan diperoleh nilai p-value = 0,01 < α (0,05). Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara karakteristik ibu dengan pemberian imunisasi campak pada bayi 9-24 bulan di Puskesmas Peusangan Selatan. Saran kepada peneliti berikutnya untuk dapat meneliti lebih dalam lagi tentang faktor eksternal terhadap pemberian imunisasi campak pada bayi. Kata kunci: Karakteristik Ibu, Bayi usia 9-24 bulan, Imunisasi Campak ABSTRACT Measles vaccination resulted in an 80% reduction in measles deaths between 2000 and 2017 worldwide. The aim of this study was to determine the relationship between maternal characteristics and measles immunization in infants aged 9-24 months. This research was conducted in the work area of ​​the Peusangan Selatan Community Health Center, Bireuen Regency using the Descriptive Analytical method through a Cross Sectional approach. The population in this study was all mothers who had children aged 9-24 months starting from January - December 2023, totaling 96 people and the sampling technique used was the total population technique. This research instrument used a checklist sheet and annual immunization coverage report book at the South Peusangan Community Health Center. This research analyzes data using the Chi-Square statistical test with a significance value of 5%. Univariate results based on maternal age showed that the majority of normal age did not provide measles immunization, 56 respondents (81.2%), based on maternal education, the majority of moderate education did not provide measles immunization, 53 respondents (76.8%) and based on maternal occupation, the majority of housewives did not provide measles immunization. 43 respondents (62%) provided measles immunization. The bivariate results obtained from the relationship between maternal characteristics and measles immunization for babies aged 9-24 months in the work area of ​​the Peusangan Selatan Community Health Center obtained a p-value = 0.01 < α (0.05). The conclusion is that there is a significant relationship between maternal characteristics and measles immunization for babies aged 9-24 months at the Peusangan Selatan Community Health Center. Suggestions for future researchers to research more deeply into external factors regarding measles immunization in babies. Keywords : Maternal Characteristics, Infants aged 9-24 months, Measles Immunization
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024