Kampung Ketandan adalah sebuah yang Pecinan yang terletak di Jalan Malioboro, kampung yang mayoritas warganya merupakan peranakan Tionghoa tersebut memiliki latarbelakang sejarah yang berhubungan dengan seorang Kapiten Tionghoa sekaligus menjadi seorang Bupati di Yogyakarta. Pada dasarnya, Kapiten Tionghoa merupakan seorang anak keturunan Jawa yang diangkat anak oleh seorang saudagar Tionghoa, oleh ayah angkatnya ia diajarkan banyak hal dan dikenalkan banyak relasi bisnis. Sang Kapiten menjadi seorang kepercayaan Sultan Hamengku Buwono III dan diberi penghargaan menjadi seorang Bupati Yogyakarta juga beberapa petak tanah di Yogyakarta. Beberapa waktu sebelum pengangkatanya sebagai Bupati Yogyakarta, sang Kapiten mendapatkan nama Jawa dan diberi gelar Kanjeng Raden Tumenggung. Hingga saat ini nama Jawanya masih dikenal khalayak umum, bahkan nama tersebut pernah menjadi nama suatu jalan di kota Yogyakarta. Dalam perkembangannya, arsitektur bangunan dan sosial budayanya di Kampung Ketandan telah banyak berubah, satu-satunya hal yang tidak berubah adalah sisi sejarahnya berdirinya kampung tersebut. Sejarah mengenai KRT Secodiningrat masih menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti hingga kini. Dalam artikel yang berjudul “Pengembangan Paket Wisata Berbasis Sejarah Di Kampung Ketandan Yogyakarta” ini penulis ingin memaparkan potensi sejarah dari Kampung Ketandan sebagai latarbelakang dibuatnya Paket Wisata. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam penulisan artikel ini, dari data yang dikumpulkan kemudian diolah dan didapatkan suatu permasalahan sekaligus solusi yang dapat membantu masyarakat setempat dalam mengembangkan Kampung Ketandan menuju Kampung Wisata berbasis sejarah.
Copyrights © 2023