Angka stunting pada balita di wilayah Puskesmas masih tetap tinggi meskipun upaya seperti penyuluhan dan pemberian makanan tambahan belum membuahkan hasil yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya stunting pada anak usia 2-5 tahun di Puskesmas melalui desain cross-sectional. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dari 124 ibu, termasuk 62 ibu dengan balita stunting dan 62 ibu dengan balita normal. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara stunting dengan beberapa faktor yaitu pengetahuan (p = 0,003), riwayat pemberian ASI eksklusif (p = 0,008), dukungan suami (p = 0,007), pendapatan keluarga (p = 0,004), dan pola makan (p = 0,000). Faktor yang paling berpengaruh adalah riwayat pemberian ASI eksklusif (p=0,04 dan OR=0,235). Analisis multivariat menunjukkan riwayat pemberian ASI eksklusif (OR=0.235; 95%CI: 0.088-0.630), dukungan suami (OR=0.129; 95%CI: 0.043-0.390), dan pola makan (OR=0.068; 95%CI: 0.024- 0,192) merupakan variabel dominan yang berhubungan dengan stunting. Pemberian ASI eksklusif diketahui menurunkan kejadian stunting sebesar 0,23 kali lipat dibandingkan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Kata Kunci: Pengetahuan, Riwayat Pemberian ASI Eksklusif, Dukungan Suami, Pendapatan Keluarga, Pola Makan, Stunting
Copyrights © 2024