Pada tahun 2020 fakta mengejutkan datang dari negara Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab melakukan Normalisasi perjanjian damai dengan Israel. Perjanjian ini banyak mendapatkan respon dari berbagai kalangan terutama dari para aktor negara. Tentu saja dalam perjanjian ini yang disebut dengan Abraham Accords merupakan proses yang memiliki didalamnya kepentingan-kepentingan yang pada akhirnya terjalin kerjasama bilahteral di antara kedua negara yaitu Uni Emirat Arab dan Israel dengan tidak mengeyampingkan perdamaian Palestina di dalamnya. Perjanjian ini terjadi karena adanya tingkat ancaman yang tinggi dari Iran, merujuk pada letak geografis Iran sangat berdekatan dengan teritori Uni Emirat Arab yang pada akhirnya membuat kesepakatan bersama Israel ditengah ketidakpastian keamanan kawasan yang dihagemoni oleh Iran, kelompok-kelompok Islam Radikal serta teroris menjadi ancaman nyata. Penelitian ini melihat cara gaya kepemimpinan Presiden UEA Muhammad bin Zayed dalam melakukan proses kebijakan politik luar negri yang terbilang dekat dengan Presiden AS kala itu Donal Trump cukup dinamis, UEA merasa bahwa dengan adanya atau terjalinnya serangkaian perjanjian yang lahirnya kerjasama diantara kedua negara bisa timbul adanya interdepedensi atau ketergantungan diantara kedua negara untuk menghindari serangkaian konflik yang terjadi. Kemudian menggunakan konsep kepentingan nasional yang mana didalam substansi perjanjian tersebut terjadi kerjasma di berbagai sektor, terutama pada sektor politik, ekonomi dan militer. Pada sektor politik bisa dikatakan bahwa UEA dan Israel bersama-sama mempunyai keresahan pada program nuklir Iran yang bersama-sama meloby ke Mahkamah Internasional untuk melakukan protes terkait program nuklir Iran. Melihat pada sektor ekonomi terlihat kedua negara melakukan serangkaian kerjasma dibidang investasi di mana di dalamnya keuntungan dari kerjasama ekonomi terlihat sangat tinggi setelah terjalinnya perjanjian normaliasi diantara keduanya. Pada sektor militer tidak bisa dilepaskan antara keamanan dan juga militer keduanya mempunyai relevansi yang kuat, UEA bisa mengimpor tekhnologi persenjataan militer dari UEA dan dapat pemasukan senjata dari AS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memakai metode deskriptif. Teknik pengumpulan data sendiri menggunakan data yang sekunder dengan melalui studi literatur dari sebuah jurnal serta media online yang dijadikan sebagai bahan rujukan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa kepentingan nasional mereka menjaga keamanan regional dari ancaman nuklir Iran dan kelompok Islam Radikal menjadi urgensi dalam konstelasi politik Timur Tengah.
Copyrights © 2023