Hubungan komunikasi dengan keluarga menjadi awal terbangunnya kepercayaan diri bagi seseorang. Namun sayangnya tidak semua orang bisa berkomunikasi secara terbuka dengan orang tuanya, ketidakmampuan orang tua mendengarkan dan menanggapi keluh kesah mereka, juga kurangnya keakraban dalam keluarga, menimbulkan komunikasi yang tidak berjalan secara dua arah. Tidak adanya dukungan dan pendengar yang dapat memahami perasaan seseorang jika dibiarkan akan menghilangkan rasa nyaman mereka dalam keluarga yang berujung pada kehilangan kepercayaan diri. Maka dari itu penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanakah peran komunikasi keluarga dalam membangun kepercayaan diri mahasiswa. Penelitian ini disajikan dengan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai kepercayaan diri bagi pembaca, serta diharapkan dapat memperbaiki cara berkomunikasi dalam keluarga. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa komunikasi keluarga yang baik, terbuka dan berjalan secara dua arah dapat berperan besar dalam membentuk sikap dan pemikiran, kepribadian yang baik, khususnya kepercayaan diri bagi seseorang, sedangkan komunikasi keluarga yang kaku, tidak saling terbuka, dan tidak berjalan secara dua arah berperan membentuk sikap seseorang menjadi rendah diri, dan tidak percaya akan kemampuannya.
Copyrights © 2023