Pendahuluan: Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menjelaskan keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini sebanyak 47,4 persen pada tahun 2021 dan 58,1 persen pada 2022. Cakupan ASI ekslusif Indonesia pada 2022 tercatat hanya 67,96%, turun dari 69,7% pada tahun 2021.Tatalaksana manajemen laktasi dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang optimal dan maksimal sangat mendukung tercapainya Air Susu Ibu (ASI) ekslusif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini di Tempat Praktik Mandiri Bidan “J” Kota Batam. Metode Penelitian kualitatif dengan desain deskriptif observatif dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah 7 Bayi yang lahir di bulan Juli.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi kemudian dijelaskan secara sistematis dalam bentuk argumentasi yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri. Analisa data pada penelitian ini mengadopsi model Miles dan Huberman meliputi Kodifikasi data, Penyajian data dan Verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 7 responden yang melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini terdapat 5 (71,42%) responden yang berhasil sedangkan 2 (28,58%) diantaranya gagal melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini, hal ini disebabkan karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini di antaranya keadaan bayi, keadaan ibu, kolostrum dan puting susu. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa keadaan bayi, keadaan ibu, kolostrum dan puting susu merupakan faktor yang berperan penting dalam keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini.
Copyrights © 2024