Seni tari memiliki potensi untuk memberikan pengalaman kreatif kepada anak-anak dan seharusnya diajarkan sebagai metode untuk menggambarkan kembali nilai estetik yang mereka alami dalam kehidupan. Faktanya, dalam konteks pendidikan seni tari dan kreativitas siswa, permasalahan rendahnya pengembangan kreativitas anak didik secara empiris lebih banyak disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran seni tari untuk merangsang kreativitas siswa. Model UNIE-C, sebagai pendekatan pembelajaran seni tari, mencakup empat aspek: pemahaman, kebutuhan, interaksi, dan ekspresi, yang kemudian diintegrasikan sebagai bentuk kreativitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan Model UNIE-C dalam pembelajaran tari di SMA Negeri 2 Majene. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pelaksanaan penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Majene. Subjek penelitian melibatkan guru dan siswa pada mata pelajaran seni budaya sebagai informan utama. Teknik pengumpulan data mencakup observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data dievaluasi berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerak tari yang dikembangkan dalam Model UNIE-C dibentuk oleh pengalaman peserta didik, tanpa perlu meniru gerakan tari sebagai suatu penampilan lengkap, dan gerakan tari ini dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan dirasakan oleh peserta didik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023