Agama digital merupakan wajah kehidupan spiritualitas manusia yang terintegrasi dalam ruang digital. Zaluchu (2024) menjelaskan bahwa agama digital merupakan produk budaya modern yang karakteristiknya yaitu teknologi digital. Agama digital menurut Campbell dkk (2013) adalah bentuk kehadiran agama yang diekspresikan secara online oleh komunitas-komunitas spiritual dan memuat ritual baru yang menyatukan antara teknologi dan kehidupan spiritual itu sendiri. Artikel ini disusun dengan menggunakan metode studi literatur yang mengadaptasi garis besar dari model pencarian literatur menurut Ridley (2012) yang terdiri dari tahap eksplorasi perpustakaan digital; menentukan kata kunci untuk menemukan jurnal maupun artikel ilmiah dengan tema yang sesuai; dan menggunakan teknik snowball untuk memperluas cakupan eksplorasi literatur. Adapun hasil studi menunjukan bahwa agama digital bukan aliran agama baru, melainkan sebuah praktik spiritualitas yang memanfaatkan ruang digital sebagai medium untuk mereka mengaktualisasikan ritual, nilai, dan memperluas jaringan komunitas melalui internet. Dengan meminjam pemikiran Durkheim, temuan kedua menjelaskan tentang peran ruang digital sebagai arena kehidupan spiritualitas yang baru.
Copyrights © 2023