Pada masa jahiliyah masyarakat sering bersenandung dan melontarkan syair yang indah danbermakna sesuai dengan tema kehidupan mereka. Masa islam menciptakan corak kesusastraanArab baru berupa ilmu arudh, nahwu, balaghah, dan lainnya. Dimana pada awal islam ada penyairdari masa Jahiliyah yang masih bertahan, disebut dengan penyair Al-Muhadramin. PenyairMuhadramin ini sendiri tentunya mempunyai pembeda dengan penyair masa jahiliyah murni yangtidak terlepas dari tema syair berbau ghazl dan khamr. Tujuan artikel ini untuk menganalisiskarakteristik karya sastra penyair Al-Muhadramin Hasan bin Tsabit. Metode yang digunakanadalah metode studi kepustakaan (library research). Berdasarkan hasil penelitian, dinyatakanbahwa penyair al-Muhadramin Hasan bin Tsabit mempunyai perbedaan karakteristik dalamkaryanya selama berada pada dua masa yang berbeda. Pada masa jahiliyah, karya-karya syairHassan bin Tsabit dikenal dengan syair jenis madah atau pujian serta menggunakan bahasa yangkeras, asing dan sukar. Setelah masuknya Islam, puisinya menjadi halus, baik susunan atau artiartinya, serta lebih menekankan pesan agama dan mora
Copyrights © 2023