Budidaya ikan lele Mutiara dengan menggunakan teknologi siphon termodifikasi masih dijumpai beberapa permasalahan yaitu ikan banyak yang mati dalam waktu singkat pada 2 minggu pertama karena serangan bakteri aeromonas, mitra belum memiliki pengetahuan mengenai cara menangani bakteri aeromonas, turunnya daya tahan ikan akibat air sumur yang dingin pada bulan Juli-September karena perubahan cuaca rutin tahunan, ikan banyak yang mati karena peningkatan kadar amoniak tidak seimbang dengan kadar oksigen dalam kolam disebabkan tidak adanya sirkulasi air untuk menambah kadar oksigen. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu penggunaan teknologi water level sensor agar terjadi aliran air kontinyu secara otomatis ke dalam kolam. Mitra kegiatan pengabdian yaitu Pokdakan Mina Mekar Jannah yang berlokasi di Dusun Bakal, Argodadi, Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama 6 bulan (Juni-November 2023), melibatkan satu ketua, dua anggota dosen dan lima orang anggota mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran secara langsung bobot ikan, panjang ikan, suhu, pH, NH3. Jumlah responden yaitu 25 orang anggota Pokdakan Mina Mekar Jannah. Instrumen yang digunakan yang yaitu angket dan timbangan, penggaris,  serta sensor suhu, pH, NH3. Kegiatan PkM pemanfaatan teknologi shipon terkontrol water level sensor dalam budidaya lele mutiara telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Melalui kegiatan PkM telah transfer teknologi penggunaan siphon termodifikasi, sensor suhu, pH, NH3, dan water level sensor kepada mitra. Kegiatan PkM berdampak pada peningkatan pengetahuan, kemampuan, keterampilan mitra dalam budidaya ikan lele Mutiara. Mitra sasaran memperoleh manfaat dari kegiatan PkM yang dilakukan dan berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan budidaya ikan lele Mutiara yang telah dilakukan. Utilization of Shipon Technology Controlled Water Level Sensor in Hygienic Pearl Catfish Cultivation in Bakal Hamlet, Argodadi, Sedayu, Bantul, Yogyakarta Abstract: Pearl catfish farming using modified siphon technology still encountered several problems, namely, many fish died in a short time in the first two weeks due to Aeromonas bacteria attack, partners did not know how to deal with Aeromonas bacteria, decreased fish endurance due to cold healthy water in July-September due to annual routine weather changes, many fish died due to increased ammonia levels not balanced with levels Oxygen in the pool is caused by the absence of water circulation to increase oxygen levels. The solution to this problem is using water level sensor technology so that there is an automatic continuous flow of water into the pool. The partner of the service activity is Pokdakan Mina Mekar Jannah, located in Bakal Hamlet, Argodadi, Sedayu, Bantul Regency, D.I. Yogyakarta. The service activity will last six months (June-November 2023), involving one chairman, two lecturers, and five student members. Data collection techniques use questionnaires and direct fish weight, length, temperature, pH, and NH3 measurements. The number of respondents was 25 members of the Mina Mekar Jannah Pokdakan. The instruments used are questionnaires, scales, rulers, temperature sensors, pH, and NH3. PkM activities utilizing shippon technology-controlled water level sensors in pearl catfish cultivation have achieved the established success indicators. PkM has transferred technology using modified siphons, temperature sensors, pH, NH3, and water level sensors to partners through activities. PKM activities impact increasing partners' knowledge, abilities, and skills in pearl catfish farming. Target partners benefit from the PKM activities carried out and are committed to continuing the Mutiara catfish farming activities that have been carried out.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024