Hasil analisis situasi prevalensi stunting Kabupaten Gorontalo terhadap 30 desa lokus tahun 2022, Desa Pelehu Kecamatan Bilato menempati prevalensi tertinggi yaitu 30,38 %, sedangkan Desa Hutadaa Kecamatan Telaga Jaya menempati posisi terendah yaitu 0 %. Penelitian ini bertujuan Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti adalah kualitatif yaitu mendasarkan kepada filsafat post positivisme untuk meneliti pada situasi dan kondisi objek yang alamiah (peneliti adalah instrumen kunci). Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan 4 tema/topik utama, yaitu : 1) Komunikasi Dalam Implementasi Kebijakan Intervensi Gizi Sensitif Dalam Penanganan Stunting di Kabupaten Gorontalo; 2) Sumber daya dalam implementasi kebijakan intervensi gizi sensitif dalam penanganan stunting di kabupaten Gorontalo; 3) Disposisi dalam implementasi kebijakan intervensi gizi sensitif dalam penanganan stunting di kabupaten Gorontalo; dan 4) Struktur organisasi dalam implementasi kebijakan intervensi gizi sensitif dalam penanganan stunting di kabupaten Gorontalo. Kesimpulan : keseluruhan variabel belum sepenuhnya berjalan secara optimal, sehingganya masih diperlukan peningkatan pada faktor internal yaitu konsistensi koordinasi dengan OPD dan stakeholder terkait, peningkatan kompetensi pelaksana untuk mendukung pemanfaatan sumber daya, selain itu diperlukan komitmen yang kuat dalam hal distribusi/pembagian tugas yang jelas antar fungsi agar program dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Diharapkan pada variabel-variabel tersebut dapat segera dilakukan penyempurnaan serta perbaikan agar implementasi kebijakan dapat benar-benar memberikan dampak terhadap penurunan jumlah stunting serta meningkatan cakupan layanan intervensi gizi sensitif khususnya di Kabupaten Gorontalo.
Copyrights © 2023