Claim Missing Document
Check
Articles

Implementation of Hazard Analysis Critical Control Point Nutrition Service at Toto Kabila Regional Public Hospital, Bone Bolango Kadir, Sunarto; Amalia, Safira
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v15i2.21222

Abstract

Hospitalized patients are very susceptible to various food-borne diseases. Food management in the hospital needs more careful attention. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) is a preventive control system based on identification of critical points in the management and production of food as a way to ensure food safety. The objective of this study is to identify the implementation of HACCP principles in nutritional and dietetic service of RSUD Toto Kabila, Bone Bolango. This qualitative study employed descriptive survey method with HACCP as the study focus. The informants consist of eight people; three people as key informants and five people as triangulation informants obtained by purposive sampling. Data were analyzed using Miles and Huberman method, in which the collected data was written as matrix and then as checklist. The result revealed that nutrition and dietetics of RSUD Toto Kabila Bone Bolango was yet to implement HACCP according to the national standard (without documentation). This issue attributed lack of facilities and human resources at the department. It is suggested that the hospital implements HACCP according to the Indonesian National Standard as well as provides supporting facilities.
STUDI ASUPAN GIZI DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II kadir, sunarto
Jurnal Health and Sport Vol3, No 1, 2011
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18850.806 KB)

Abstract

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan gizidengan tingkat kesembuhan penderita diabetes melitus tipe II. Penelitian ini berlangsung selaMa 3 bulaN mulai dari bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010. Populasi yang digunakan dalam panelitian ini adalah seluruh penderita diabetes melitus tipe II yang ada di rumah sakit Prof. Dr. H.Aloei Saboe Kota Gorontato. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penderita diabetes meLitus tipe II yang berjumlah 22 orang dengan kriteria sebagai berikut : Usia 40-60 tahun,berobat secara teratur, sedang dalam perawatan di rumah sakit. Untuk mendapatkan data penulisan menggunakan metode survey yang di analisis secara kuantitatif Teknik pengumpulan data yang digUnakan adalah observasi, wawancara, angket, dan studi dokumentasi berupa rekap medis pasien. Untuk menganalisis data yang terkumpul digunakan teknik analisis kuantitatif
The Role of Mother Knowledge and Parenting Culture in Determining the Toddler Nutrition Status Kadir, Sunarto
JHE (Journal of Health Education) Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v4i2.34670

Abstract

Background: A good nutritional status can be a foundation of child health that can optimize growth and development of young children and reduce morbidity, disability, and death. it also will improve the quality of human resources. Gorontalo Province was in the third position with the number of toddler with malnutrition status 7.8% in 2018 after the Maluku provinces and East Nusa Tenggara provinces. In addition, Gorontalo province also occupies the fourth highest position with the number of toddlers with nutritional overweight status of 4.7% after Papua and DKI Jakarta. Therefore, the aim of research is to analyze the contribution of knowledge about parenting, and cultural parenting to the toddler’s nutritional status.Methods: The research employed a cross sectional study and involved 50 toddlers in the site area as the sample by using the total sampling technique. Moreover, the data were analyzed by the chi-square.Result: The results showed that there was no relationship between knowledge about parenting and the nutritional status of toddler with a P value of 0.062> α 0.05 and there was a relationship between the cultural parenting with the nutritional status of toddler with P Value 0.013 <α 0.05.Conclusion : The Health community center should to optimize nutritional programs that are supported a positive deviating increasing nutritional status and positive motivation changing parenting culture patterns that give a negative impact to toddler nutritional status.
The Role of Mother Knowledge and Parenting Culture in Determining the Toddler Nutrition Status Kadir, Sunarto
Journal of Health Education Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v4i2.34670

Abstract

Background: A good nutritional status can be a foundation of child health that can optimize growth and development of young children and reduce morbidity, disability, and death. it also will improve the quality of human resources. Gorontalo Province was in the third position with the number of toddler with malnutrition status 7.8% in 2018 after the Maluku provinces and East Nusa Tenggara provinces. In addition, Gorontalo province also occupies the fourth highest position with the number of toddlers with nutritional overweight status of 4.7% after Papua and DKI Jakarta. Therefore, the aim of research is to analyze the contribution of knowledge about parenting, and cultural parenting to the toddler’s nutritional status.Methods: The research employed a cross sectional study and involved 50 toddlers in the site area as the sample by using the total sampling technique. Moreover, the data were analyzed by the chi-square.Result: The results showed that there was no relationship between knowledge about parenting and the nutritional status of toddler with a P value of 0.062> α 0.05 and there was a relationship between the cultural parenting with the nutritional status of toddler with P Value 0.013 <α 0.05.Conclusion : The Health community center should to optimize nutritional programs that are supported a positive deviating increasing nutritional status and positive motivation changing parenting culture patterns that give a negative impact to toddler nutritional status.
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DARI SARAPAN DENGAN STATUS GIZI SISWA Sunarto kadir
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 1, No 1 (2019): JANUARI
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.14 KB) | DOI: 10.35971/jjhsr.v1i1.1783

Abstract

Asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) yang berasal dari sarapan adalah komponen utama penghasil energi yang berperan penting dalam meningkatkan keadaan status gizi siswa. Penelitian ini dilakukan pada siswa di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan antara asupan zat gizi makro dengan status gizi siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo dengan jumlah 384 orang. Sampel diperoleh sebanyak 196 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data asupan karbohidrat, protein, dan lemak dikumpul menggunakan angket food recall 24 jam, sedangkan data status gizi siswa dikumpul melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi makro (karbohidrat p=0,000; protein p=0,000; lemak p=0,000) dari sarapan dengan status gizi siswa di MTs Negeri 1 Kota Gorontalo. Disarankan kepada siswa agar selalu memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi sehingga dapat mempertahankan keadaan status gizi yang optimal.
FAKTOR PENYEBAB ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONGO NOL KABUPATEN BOALEMO Sunarto Kadir
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 1, No 2 (2019): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.902 KB) | DOI: 10.35971/jjhsr.v1i2.2396

Abstract

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi terhadap masalah gizi terutama anemia defisiensi besi, karena kebutuhan zat besi (Fe) meningkat secara signifikan selama kehamilan. Salah satu faktor penyebab masih tingginya anemia defisiensi besi pada ibu hamil adalah rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Bongo Nol Kabupaten Boalemo. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi dengan kejadian anemia. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang  datang memeriksakan kehamilannya dan memperoleh tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas Bongo Nol Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo yang berjumlah 99 orang. Sampel diperoleh sebanyak 56 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui metode wawancara dengan instrumen berupa lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak patuh dalam mengkonsumsi zat besi yakni berjumlah 35 orang (62,50%), kejadian anemia pada ibu hamil berjumlah 36 orang (64,29%), dan terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi dengan kejadian anemia (p=0,044). Disarankan kepada pihak puskesmas dan tenaga kesehatan agar mengoptimalkan kegiatan sosialisasi tentang pentingnya konsumsi zat besi pada ibu hamil risiko tinggi. 
THE ROLE OF FAMILY SUPPORT IN IMMUNIZATION OF MEASLES RUBELLA IN ELEMENTARY SCHOOL AGE CHILDREN Sunarto Kadir
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 2 (2021): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i2.10359

Abstract

Measles is an acute disease that is easily transmitted and is one of the top five causes of under-five mortality in Indonesia, while rubella is a very dangerous disease if it infects pregnant women and causes congenital disease in babies born. Measles rubella (MR) immunization so that it affects family support (parents) in carrying out the immunization in elementary school-aged children. This research was conducted on children in Elementary Schools in Batudaa District, Gorontalo District. The research objective was to analyze family support in implementing MR immunization in elementary school age children. This type of research is descriptive quantitative. The population was all parents of grade 1 elementary school students in Batudaa Subdistrict, Gorontalo District, totaling 221 people, while the total sample was 176 people using accidental sampling technique. Data were analyzed descriptively and presented in the form of frequency distribution and percentage tables. The results showed that family support (parents) for the implementation of MR immunization in grade 1 SD students in Batudaa District was 89.8%, while those who were not supported were 10.2%. Thus the coverage of MR immunization has been said to be good and it is hoped that it can be maintained and increased by optimizing the socialization related to the importance of MR immunization in the working area of the Batudaa Community Health Center.   
KORELASI ANTARA KONSUMSI ROKOK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA ATLET BULUTANGKIS Sunarto Kadir
Jambura Journal of Sports Coaching Vol 1, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.067 KB) | DOI: 10.37311/jjsc.v2i1.2360

Abstract

Seseorang yang mengkonsumsi rokok memiliki kadar volume oksigen maksimal yang lebih rendah dibandingkan dengan seseorang yang bukan perokok. Penelitian ini dilakukan pada atlet Persatuan Bulutangkis (PB) Al-Fath Kota Gorontalo. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui korelasi antara konsumsi rokok dengan tingkat kebugaran jasmani pada atlet bulutangkis. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet bulutangkis PB Al-Fath Kota Gorontalo yang berjumlah 40 orang. Sampel diperoleh sebanyak 30 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan Balke Test. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia pertama kali mereka merokok paling banyak terdapat pada usia 17-20 tahun sebanyak 16 orang (53,3%) dengan jumlah konsumsi rokok perhari paling banyak mencapai lebih dari 21 batang sebanyak 15 orang (50%). Dari jumlah seluruh atlet PB Al-Fath yang diteliti sebanyak 30 atlet, hanya 3 atlet (10%) yang memiliki rentang skor yang sangat baik dan sebanyak 27 atlet (90%) memiliki rentang skor dengan nilai kurang baik (memiliki tingkat kebugaran jasmani yang kurang baik). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0.001 (p0.05) dan r=0.577, artinya ada korelasi yang signifikan antara konsumsi rokok dengan tingkat kebugaran jasmani. Disarankan para atlet bisa mengurangi konsumsi rokok dan bagi pengurus PB Al-Fath agar lebih bisa mengawasi para atlet.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN PMT MODIFIKASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA Irwan irwan; Meryati Towapo; Sunarto Kadir; Lia Amalia
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 4, No 2 (2020): OKTOBER: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v4i2.7742

Abstract

Umur 0-5 tahun masa keemasan yang penting bagi fisik anak. Asupan gizi sangat penting untuk menghindari gangguan kesehatan yang serius bagi balita, seperti gizi buruk. Pemberian PMT bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi bagi anak balita. Rumusan masalah: apakah pemberian PMT modifikasi dan PMT biskuit efektif untuk meningkatkan status gizi balita gizi kurang. Tujuan penelitian: untuk mengetahui efektivitas pemberian PMT modifikasi dan PMT biskuit terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang.Jenis penelitian: Pra Eksperimen design dengan rancangan pretest-postest desain. Populasi balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo yang mengalami gizi kurang sebanyak 16 orang balita. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik total sampling, responden dibagi dalam 2 kelompok yaitu 8 balita pada kelompok PMT modifikasi dan dan 8 balita pada kelompok PMT biskuit. Analisis data menggunakan paired sampel t-test dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas data.Hasil penelitian: sebelum intervensi, seluruh balita mengalami gizi kurang dengan rata-rata berat badan pada kelompok PMT modifikasi 8,438 kg ± 1,1451 dan pada kelompok PMT biskuit 8,725 kg ± 1,2303. Sesudah intervensi, terjadi peningkatan berat badan rata-rata balita pada kelompok PMT Modifikasi menjadi 9,088 kg ± 1,1740 dan kelompok PMT biskuit 9,125 kg ± 1,1913. Hasil analisis didapatkan pada kelompok PMT modifikasi, t hitung = 19,858 dan ρ = 0,000 serta kelompok PMT biskuit, t hitung = 14,967 dan ρ = 0,000. Analisis uji beda mendapatkan nilai t hitung = 5,916 dan nilai ρ = 0,000Kesimpulan : PMT modifikasi dan PMT biskuit efektif terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo. PMT modifikasi lebih efektif dibandingkan pemberian PMT biskuit terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang. Diharapkan kepada orang tua balita agar terus memperhatikan dan memberikan asupan makanan bergizi tinggi kepada anak balita. 
HUBUNGAN PERSEPSI DAN PARTISIPASI LANSIA DENGAN TINGKAT PEMANFAATAN (UTILIZATION) POSYANDU sartika laiya; Sunarto Kadir
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 3, No 1 (2019): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.927 KB) | DOI: 10.35971/gojhes.v1i1.2127

Abstract

Lansia adalah bagian dari suatu kelompok yang juga membutuhkan pelayanan kesehatan daripemerintah, oleh karena itu pemerintah membuat program pelayanan untuk lansia yaitu berupa posyandulansia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara persepsi danpartisipasi dengan tingkat pemanfaatan posyandu lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubunganpersepsi dan parstisipasi dengan tingkat pemanfaatan posyandu lansia.Metode Penelitian ini adalah penelitian analisis kuantitatif pendekatan cross sectional. Populasidalam penelitian ini sebanyak 333 lansia dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 152 lansia yang adadi kelurahan Limba U I. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji ChiSquare.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi lansia dengan pemanfaatanposyandu lansia P-Value 0,000 lebih besar dari (0.05)., dan ada hubungan partisipasi lansia dengan pemanfaatanposyandu lansia P-Value 0,000 lebih besar dari (0.05). Disarankan dukungan keluarga untuk mengoptimalkanpersepsi lansia serta partisipasi baik dari lansia dalam mengunjungi posyandu lansia, dukungan darikeluarga bagi lansia dapat dilakukan dengan memberikan perhatian, motivasi, kepedulian terhadapkeluhan lansia, sehingga lansia dapat mencurahkan perasaannya dan mendorong untuk lebih aktif dalammengikuti kegiatan posyandu lansia.