Salah satu bidang yang masih kekurangan pelayanan kesehatan di Indonesia adalah bidang gizi. Mahasiswa berisiko mengalami masalah akibat perubahan perilaku terkait kesehatan, termasuk kebiasaan makan yang buruk. Literasi gizi merupakan faktor penting yang mempengaruhi kebiasaan makan sehat seseorang serta mempengaruhi kualitas pola makan seseorang. Tingkat literasi gizi seseorang diukur dari kemampuannya memperoleh, menganalisis, dan menerapkan data terkait gizi untuk menentukan pilihan pola makan yang terdidik. Penelitian ini menggunakan jenis observasional dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel 152 mahasiswa masing-masing 76 mahasiswa gizi dan 76 mahasiswa non gizi secara consecutive sampling. Pengumpulan data tingkat literasi gizi menggunakan kuesioner Newest Vital Sign (NVS) yang telah diadaptasi kedalam bahasa Indonesia dan status gizi didapatkan dari pengukuran berat badan dan tinggi badan secara langsung. Analisis data digunakan untuk menganalisis perbedaan adalah uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukan tingkat literasi gizi pada mahasiswa gizi dalam kategori memadai (97.4%) sedangkan pada mahasiswa non gizi dalam kategori terbatas (47.4%). Status gizi berdasarkan indeks massa tubuh sebagian besar normal (71.1% mahasiswa gizi dan 73.7% mahasiswa non gizi). Hasil uji statistik perbedaan menunjukan jurusan gizi dan non-jurusan di Universitas Muhammadiyah Surakarta berbeda secara signifikan (p= 0.00) dalam literasi gizi mereka, meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan (p= 0.67) dalam status gizi mereka.
Copyrights © 2023