Coronavirus disease (COVID-19) adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) yang menyerang organ pernapasan. Sejak COVID-19 masuk ke Indonesia, dan kemudian ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO), berbagai upaya pencegahan dilakukan agar tidak tertular penyakit tersebut, seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menjaga kesehatan tubuh dengan meningkatkan imunitas tubuh. Vitamin D merupakan vitamin yang akhir-akhir ini banyak diteliti karena perannya dalam imunitas. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa asupan vitamin D dapat menurunkan insiden, keparahan, dan risiko kematian akibat COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan vitamin D mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Didapatkan total 108 subjek penelitian yang dilakukan dengan pengisian kuesioner Semi Quantitatives Food Frequency Questionnaire (SQ FFQ) yang dibagikan secara daring, dan diolah berdasarkan FNDDS Nutrient 2017-2018. Hasil penelitian diperoleh 78 (72.2%) responden perempuan dan 30 (27.8%) responden laki-laki, berusia 18-21 tahun, 67 (62%) responden tidak memiiliki kebiasaan makan suplemen multivitamin, dan 82 (75.9%) responden tidak memiliki kebiasaaan berjemur. Dari total 108 (100%) responden, didapatkan sebanyak 103 (95.4%) responden tidak mencukupi asupan vitamin D-nya dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 76 (73.8%) orang, 64 (62.1%) orang tidak memiliki kebiasaan konsumsi suplemen, dan 80 (77.7%) orang tidak memiliki kebiasaan berjemur.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023