Penelitian ini bertujuan untuk mengidetifikasi pembelajaran inklusi pada pelaksanaan pembelajaran tematik. Pada kelas inklusi sudah dipastikan terdapat peserta didik yang mengalami gangguan neuropsychology seperti terdapat siswa yang mengalami ADHD (Attention Defisit Hyeperatcetive Disorder), learning disabilities, autis, dan atau tunagrahita, tunarungu, tunadaksa, tunawicara, tunanetra, tunalaras, serta tunaganda, meskipun pada kelas non inklusi keragaman potensi peserta didik perlu juga untuk mendapatkan layanan pendidikan yang develompmentaly approriate practive dengan tingkatan pendidikan sekolah dasar. Metode pelaksanaan penelitian Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk analisis isi (content analysis), sedangkan alat pengambilan data dalam penelitian didasarkan pada lembar observasi dan anglet. Didasarkan pada data hasil penelitian maka 73% responden guru di DKI Jakarta memilih model pembelajaran inklusi kelas reguler (inklusi penuh). Dari 4 kegiatan pembelajaran interaktif learning Enviropment, kemudian DPPT, DTS dan DET maka kegiatan yang sering dilakukan guru adalah Interactive Learning Enviropment 99% setuju melaksanakannya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021